Search Anything...

Jumat, 11 September 2020

Hari-Hari Menjadi Kamen Rider Hibiki

14 tahun lalu, saya pernah menulis cerita lengkap tentang Hibiki di Majalah Henshin #2. Kalian bisa melihatnya di sini https://bit.ly/henshin2

Tapi tulisan itu memang lebih fokus ke isi dari serial dan filmnya, bukan detail tentang kelahiran Hibiki. Karena sudah jadi rahasia umum kalau Hibiki itu seharunya tidak jadi Kamen Rider. Kenapa bisa begitu?

Kamen Rider Hibiki tayang sebanyak 48 episode di TV Asahi, mulai 30 Januari 2005 s/d 22 Januari 2006. 

Flashback dikit ke Heisei Kamen Rider…

Awalnya itu TV Asahi & Toei hanya mempersiapkan 2 serial Kamen Rider saja, yakni Kuuga & Agito. Kuuga dipimpin Produser Takatera Shigenori, sedangkan Agito oleh Produser Shinichiro Shirakura. Ternyata, Kuuga dan Agito itu sukses banget, rating terus naik, bahkan sampai sekarang masih tetap yang tertinggi di era Heisei, jualan mainan juga masih lumayan. Lucunya, tidak ada yang menduga kalau akan sesukses itu, sampai mereka akhirnya bingung mau bikin Kamen Rider apa lagi di tahun berikutnya.

Kesebelasan Oni dari Kanto, dari Kiri ke Kanan: Gouki, Shouki, Eiki, Zanki, Todoroki, Hibiki, Ibuki, Sabaki, Danki, Touki, dan Banki.

Tragedi 9-11 di tahun 2001 membuat image Super Hero itu jadi semacam bualan belaka. Kamen Rider pun harus dibuat serealistis mungkin. Ide-ide gila dari Shinichiro Shirakura kemudian disetujui Petinggi TV Asahi - Toei - Bandai untuk Kamen Rider Ryuki (2002) dan Faiz (2003). Setelah itu, posisi Produser diserahkan pada Jun Hikasa, yang sebelumnya menangani Sentai Gogo-V (1999) s/d Abaranger (2003).

Jun yang sekarang menjabat sebagai Presiden Toei, saat itu menggabungkan semua rumus sukses Shirakura dari Agito-Ryuki-Faiz, yang sayangnya tidak berhasil. Rating dan penjualan mainan jadi yang terendah sejak era Heisei.

Mantan Produser Kuuga, Takatera pun sesumbar kalau era Kamen Rider sudah selesai. Dia ngga suka Kamen Rider yang saling bertarung dan pemerannya kurang macho. Ia pun berdiskusi dengan Jun Hikasa kalau Kamen Rider sudah jenuh. Katanya “Kita, harus bikin jagoan baru!”

Joe Odagiri, pemeran Kuuga & Produser Kuuga Takatera Shigenori.

Februari 2004 (11 bulan sebelum tayang):
Takatera Shigenori ditunjuk sebagai Produser.

Maret 2004: (10 bulan sebelum tayang):
Takatera mengusulkan remake dari karakter Ishimori yang lain: Henshin Ninja Arashi, dengan kostum modern ala-ala Gatchaman versi SMAP yang populer di tahun 2000.

Ide shooting bersama di New Zealand juga sudah direncanakan. Tapi akhirnya hanya Magiranger (Sentai yang timeline produksinya bersama dengan Hibiki) yang kebagian shooting bersama Power Rangers di New Zealand.

Ide ninja ini langsung gugur setelah tahu kalau serial Tokusatsu bikinan Toho, lanjutan dari Gransazer (2014) akan bertemakan Ninja. Karena tidak mau cari ribut, trio Toei-Asahi-Bandai sepakat mencari tema lain.

Justirisers, Seishin Series Kedua yang bertemakan Ninja.

April 2004 (9 bulan sebelum tayang):
Tema pemburu hantu dengan kekuatan suara terpilih.
Tsuyoshi Nonaka dari Bandai menyarankan tetap pakai Kamen Rider. Tapi Takatera tetep kekeuh, dan tgl 15 semua setuju bikin non-Kamen Rider. Konsep jagoan yang berlatih bersama anak didiknya pun mulai dikembangkan.

Mei 2004 (8 bulan sebelum tayang):
Bandai mengajukan konsep Disc Animal untuk mewakili kekuatan suara. Tapi minta revisi tema jadi kekuatan alat musik, agar lebih mudah dikembangkan dalam bentuk mainan.

Juni 2004 (7 bulan sebelum tayang):
Bandai mempresentasikan bahayanya kalau brand Kamen Rider dihentikan. Mengingat Konami masih jalan dengan Seishin Series, dan “bocorannya” Takara juga akan mulai bikin Tokusatsu dengan Ryukendo.

Bandai tidak mau lapak mainannya digusur Takara dengan Ryukendo.

Sempat ada kompromi kalau nama Rider-nya saja yang akan digunakan, jadi Ongeki Rider (ilustrasinya sempat bocor). Tapi Shinichiro Shirakura yang sudah diplot untuk bikin Hibiki Movie bilang, "Sekali keluar dari Kamen Rider, tidak akan bisa balik jadi Kamen Rider lagi."

Pertengahan Juni, Takatera request ke Bandai kalau aksi jagoannya itu mukul "bedug." Karena dia terpukau dengan pertunjukan grup penabuh taiko Kodo. Desain awal Hibiki dengan tangan berotot pun jadi.

Ongeki Rider Hibiki

Saat itu semua sadar kalau konsep setan, Disc Animal, dan alat musik itu sesuatu yang ngga nyambung. Dan berpikir keras untuk menggabungkannya.

Juli 2004 (6 bulan sebelum tayang):
Resiko membawa nama Kamen Rider adalah mengikuti pakem musuh dan rider harus berasal dari kelompok atau memiliki sumber kekuatan yang sama. Tapi Produser Takatera menolak ide itu.

Hibiki ini harus benar-benar dipisahkan dari musuhnya. Jadi musuh ya musuh, tidak akan ada hubungannya dengan asal terciptanya Rider.

Selain itu, Takatera juga masih menolak penggunaan motor karena buat dia, akan aneh kalau jagoan yang melawan musuh dengan kekuatan suara, justru naik motor yang berisik. "Jadi ngga sakral kekuatannya," katanya.

Sengaja dibuat buta, tanpa mata, karena mengandalkan kekuatan suara dan pendengaran.

Menunggang disc animal yang berubah jadi motor juga sempat dipertimbangkan, tapi malah jadi semakin sulit, baik itu secara visual, maupun produksi mainan.

Idealisme Produser terus bersinggungan dengan para petinggi-petinggi lainnya.

Agutus 2004 (5 bulan sebelum tayang):
Seluruh konsep mainan sudah fixed!

Hasilnya mainan gitar lebih laris daripada bedug dan terompet.


September 2004 (4 bulan sebelum tayang):

Konsep Henshin Ninja Arashi masih terus digunakan walaupun tipis-tipis. Dipakai sebagai konsep musuh & Rider yang berasal dari seluruh dunia. Tapi terus diperkecil jadi wilayah Jepang saja. Nuansa Jepang dalam konsep visual pun jadi semakin kental.

"Oni no Yoroi" armor curian yang digunakan Kamen Rider Shuki, tribute untuk Henshin Ninja Arashi.

Oktober (3 bulan sebelum tayang):
Casting selesai. Setelah 3 kali menolak, Shigeki Hoshokawa akhirnya menerima peran sebagai Hitoshi Hidaka (Hibiki). Shigeki yang saat itu berusia 33 tahun adalah pemeran Kamen Rider tertua dalam sejarah. Kamen Rider yang dewasa dan anti-cemen ini sesuai selera Produser Takatera.

November (2 bulan sebelum tayang):
Shooting dimulai. Takatera benar-benar menerapkan konsep semua Rider itu satu, tidak ada perselisihan, tanpa konflik. Beda dengan Rider versi produser-produser sebelumnya.

17 Desember 2004 (1 bulan sebelum tayang):
Resmi diumumkan. Dalam konferensi pers-nya, Takatera mengatakan Hibiki adalah versi Heisei dari Kamen Rider Amazon.

Tapi kangen juga ya lihat keluarga besar Kamen Rider yang akur tanpa konflik.

Januari 2005 (tayang):
Hubungan guru dan murid yang dihadirkan sukses menarik penonton 30-50 tahun, tapi TIDAK untuk anak-anak balita sampai 12 tahun yang jadi target utamanya. Mereka tidak paham filosofi yang dihadirkan, konflik batin guru dan murid yang ingin mewujudkan mimpi itu tidak sampai ke anak-anak. Penjualan mainan juga tidak bagus.

Februari 2005 (1 bulan setelah tayang):
Tim CG yang bikin monster mulai mengeluh karena mereka sudah harus kerja sebelum script-nya selesai. Alias ngawang-ngawang gitu briefnya...

Maret 2005 (2 bulan setelah tayang):
Takatera ribut dengan para petinggi Asahi & Toei karena masalah budget produksi yang terus bengkak, gara-gara jadwal shooting yang molor (namanya juga shooting di alam ya kan), juga rating & sales yang anjlok.

Penulis Shinji Oishi mengusulkan form baru yang tidak direncanakan sebelumnya, untuk lebih menarik penonton anak-anak. Lahirlah Hibiki Kurenai yang berwarna Merah dan punya visor di mata.

Hibiki akhirnya naik motor dan punya mata.

April 2005 (3 bulan setelah tayang):
Produser Takatera mundur setelah menyelesaikan episode 29, dengan alasan tidak bisa lagi melanjutkan visinya di Hibiki. Ia juga "resign" dari Toei kurang dari setahun kemudian. Produser Shinichiro Shirakura yang sudah diplot untuk memproduksi Hibiki The Movie, ditarik untuk memimpin produksi serialnya juga.

Shirakura yang diberikan misi untuk menyelamatkan Hibiki, berusaha sebaik mungkin untuk tidak mematikan karakter yang sudah ada. Karena masing-masing karakter ternyata sudah ada fan base-nya.

Maka dari itu, perubahan besar yang dilakukan Shirakura adalah:

  • Ganti penulis, diserahkan pada Toshiki Inoue (Jetman, Changerion, Agito, Faiz).
    Toshiki tidak suka konsep menggurui dari Hibiki. Juga Asumu yang terlalu nurut. Makanya karakter Kyosuke Kiriya dipertahankan sebagai anak rebel yang mewakili realita remaja saat itu.
  • Narasi awal episode dihilangkan.
  • Mengubah lagu OP & ED tanpa mengurasi durasi episode.
  • Mengubah gaya penulisan titling dari atas ke bawah, jadi horizontal seperti biasa.
  • Upgrade pasangan Youkan Otoko & Onna ke Douji & Hime.
  • Menghapus jurus-jurus & adegan brutal.
  • Mengurangi CG dan pengambilan gambar di gunung.
  • Mengurangi adegan latihan dan porsi keluarga Asumu.
  • Fokus menambah porsi aksi dan strategi melawan musuh daripada cerita tentang impiannya Asumu.

Strategi memindahkan pertarungan ke kota dan menambah banyak emosi/ konflik antar karakter terbukti berhasil meningkatkan rating.

Rating penonton Kamen Rider Hibiki

Karena kekompakan, kebersamaan kru, dan pemeran sangat penting untuk menjaga kelangsungan produksi, Shinichiro Shirakura mengakomodir semua masukan mereka, dan hasilnya adalah ending Hibiki seperti yang kita lihat.

Sementara fans dewasa terus saja berisik menyalahkan pergantian tim itu.

Akhirnya Hibiki “mendarat” di posisi kelima rating tertinggi dalam sejarah Heisei, lebih tinggi dari Kamen Rider Blade, tapi terburuk di sisi penjualan mainan.

Okay Fans, jadi apa yang kita pelajari dari sini?
1. Proses planning produksi untuk sebuah serial itu sudah ada sejak 1 tahun sebelumnya. Tapi proses shooting baru 2-3 bulan sebelum tayang. Jadi sangat wajar kalau kita sudah dapat bocoran 3-6 bulan sebelum tayang.

2. Bandai punya peran besar dalam menentukan cerita. Mainan yang ngga nyambung pun bisa dibikin nyambung kalau itu maunya Bandai.

3. Penulis bukan dewa, di atas dia masih ada Produser sang penanggung jawab program. Semua keputusan ada di dia. Ada yang ngga selera? Salahin produsernya!

4. Tidak semua kemauan fans itu sebanding dengan kemauan yang punya acara. Ada rating & sales yang harus dijaga. 

Sebetulnya, masih ada banyak cerita dibalik layar Hibiki yang menarik untuk disimak. Terutama tentang kostum & suit actor-nya. Kita lanjut di materi selanjutnya ya!

Aktor Kamen Rider tertua dengan kostum termahal.

BTW, tulisan ini dibuat berdasarkan buku "Kamen Rider Hibiki no jijo document - Hero wa do settei sa reta no ka" yang ditulis oleh Kataoka Chikara, seorang pengacara yang saat itu dekat dengan Produser Takatera Shigenori.

Senin, 07 September 2020

Menghitung Tahun-Tahun Terakhir Super Sentai

Kamen Rider kok Ngikutin Sentai? Memangnya Sentai Sehebat itu???

Ya, serial Sentai TIDAK PERNAH BERHENTI tayang sejak 3 Februari 1979 SAMPAI SEKARANG.


Tapi seandainya benar Hasbro tidak lagi membeli lisensi serial Sentai setelah Ryusoulger, dan Bandai tidak bisa bikin inovasi yang bisa meningkatkan penjualanan mainan Sentai, bisa jadi dalam beberapa tahun ke depan, Super Sentai akan berhenti tayang.

“10 Milyar Yen setahun pemasukan Bandai dari jualan mainan Sentai.”

SURVEI (di Jepang) MEMBUKTIKAN
Apa yang terlintas di pikiran Anda tentang Super Sentai?

  1. Acara Anak-Anak
  2. Jagoannya Ganti Tiap Tahun

Karena ini acara anak-anak, kedekatan Sentai dengan fans itu hanya sebatas serial yang mereka tonton saat anak-anak. Selebihnya, mereka cenderung tidak tahu lagi judul-judul setelahnya.

Misal saya TK di tahun 2001-2002. Maka Sentai yang saya tahu ya Gaoranger & Hurricanger saja, selebihnya saya ngga tau.

TAPI…


Ingatan masa kecil ini tentunya beda dengan pemahaman saat kita dewasa. Saat kita kecil, yang kita lihat hanya jagoan warna-warni, aksi dan robot besarnya.

Sedangkan saat kita sudah dewasa, kita melihat lagi serial yang sama dalam perspektif yang berbeda. "Kostumnya ternyata lucu ya," "Roknya pendek banget," "Propnya bagus juga," "Bkin gedungnya susah tuh," "Wih ledakannya asli," dst-dst.

Atau lebih dalam lagi, bagaimana strategi bisnisnya sampai bisa bertahan terus sampai sekarang tanpa jeda?

Okay kita mulai bedah serial ini dari segi bisnis ya. Apa sih sumber pemasukan utama dari Sentai?

  1. Pemasukan Iklan di TV
  2. Penjualan Video & Tiket Bioskop
  3. Pemasukan dari IP (toys, merchandise, dll.)

Untuk mengetahui kekuatan iklan Sentai di TV, kita bisa ikuti dari perkembangan ratingnya dari tahun ke tahun.


2001 bisa dibilang tahun kejayaan Sentai (dan Kamen Rider) di TV. Jumlah penonton Hyakuju Sentai Gaoranger (8,8%) dan Kamen Rider Agito (11,7%) mencapai punyaknya di era TV Digital. Tapi sayang, teknologi yang terus berkembang juga membuka diversifikasi pilihan tayang ke banyak media lain. Akibatnya, kedua seri ini mengalami penunurunan, sampai ke 2,6% dan 3% saja. Sungguh penurunan yang amat drastis dalam 20 tahun terakhir.

Bagaimana dengan tingkat penjualan mainannya?


Secara umum kita bisa lihat penjualan mainan Sentai per tahun ada di kisaran 10 Miliar Yen atau sekitar 1,5 Triliun Rupiah. Cukup besar, tapi trend-nya juga mengalami penurunan. Sejak Shuriken Sentai Ninninjer (2015), penjualan mainan Sentai seperti sudah tidak tertolong.

Shuriken Sentai Ninnninger menggabungkan tema Ninja dan UFO.

Bayangkan kamu Project Manager mainan Sentai di Bandai, performamu tiap tahun tidak mencapai target, sudah pasti kena cut!

Sejak Lupin VS Patranger dan Ryusoulger, penjualan mainan sentai sudah stagnan di 0,83 Triliun Rupiah per tahun. Bandai sendiri juga sudah mengumumkan dalam laporan keuangannya, kalau 2020 akan jadi tahun yang berat. Akibat pandemi, penjualan mainan tahun ini hanya akan menyentuh 0,76 Triliun.

Bagaimana dengan pemasukan dari IP lainnya?
Bukankan Sentai dibeli lisensinya dan diadaptasi jadi Power Rangers?

Yes, mari kira cek grafiknya…

MERAH: Pendapatan Bandai dari IP Total - BIRU: Pendapatan Bandai dari Toys saja.

Pendapatan IP Sentai dari Power Rangers itu lumayan bantu banget. Bisa bikin Bandai untung sampai 2 kali lipat.

Bandingkan saat di tahun 2010 tidak ada serial Power Rangers baru. Atau di 2018 dst. saat Hasbro sudah mengambil alih kepemilikan Power Rangers. 

Dari rata-rata 3 Triliun setahun, mendadak turun kurang dari 1 Triliun, bahkan hanya beda tipis dari Toys only itu SURAM GAESSS!!!

Baca juga: Sejarah Lahirnya Power Rangers

Kalau Bandai tidak punya pemasukan lagi dari Power Rangers dan tidak punya amunisi lagi untuk menghidupi Sentai, dalam hitungan tahun...

SENTAI AKAN TAMAT!

Rating jelek, JAKQ hanya bertahan 35 episode di tahun 1977.
Selanjutnya Toei mengerjakan Spider-Man, sebelum akhirnya kembali ke Sentai di 1979.

NGGA PERCAYA?

Apalagi kalau rumor yang mengatakan Ryusoulger adalah Sentai terakhir yang akan diadaptasi menjadi Power Rangers. Konsep Sentai akan berubah drastis, di downgrade, atau akan stop dulu. Kalau itu benar terjadi dan Bandai tidak bisa membuat inovasi yang lebih baik untuk Sentai Robo, maka semua akan berakhir. 

Sudah nonton Kamen Rider Saber? Banyak yang bilang ini serial sudah mulai kayak Sentai. Ada joged-joged, jagoan warna-warni yang semakin banyak, dan fokus ceritanya ke anak-anak.

Kamen Rider Saber, tayang mulai 6 September 2020.


Bukan tidak mungkin ini upaya merger pelan-pelan Sentai ke Kamen Rider.

Karena Bandai pasti sudah mengantisipasi penurunan ini sejak lama. Apakah akhirnya Sentai benar akan dimerger ke Kamen Rider?

Jangan lupa, Toei juga sudah menghadirkan Tokusatsu anak lainnya: Robocon versi baru dalam bentuk Movie dan tayang bulan Agustus kemarin. Bisa jadi ini merupakan test case, kalau sukses akan lanjut dalam bentuk serial TV.

OK, jadi gimana menurutmu? Apakah Sentai masih bisa panjang umur?