Search Anything...

Jumat, 28 Agustus 2020

Selamat Ulang Tahun Power Rangers!

28 Agustus selalu jadi tanggal bersejarah bagi Power Rangers, karena di tanggal ini, 27 tahun lalu seri Power Rangers yang pertama, “Mighty Morphin Power Rangers” pertama kali tayang di Amerika.

Tidak bisa dipungkiri, sebagiani besar fans Tokusatsu pastinya berterima kasih pada Power Rangers, karena reach global mereka berhasil menarik minat mereka kembali pada Super Sentai di era internet. Siapa yang tahu kalau serial Sentai masih lanjut terus tiap tahunnya kalau tidak dari Power Rangers?

"Saatnya berubah!" Kiri ke Kanan: Zach, Trini, Jason, Kimberly, Billy.

Walaupun secara resmi tayang di tahun 1993, proses menghadirkan serial adaptasi dari Jepang ke Amerika itu umurnya sudah selama serial Super Sentai itu sendiri…

Kembali ke tahun 1971 saat “Henshin Heroes” pertama kali populer berkat Kamen Rider, beberapa stasiun TV ikut berlomba untuk menghadirkan karakter sejenis. Produser Toei saat itu, Susumu Yoshikawa punya ide henshin heroes, tapi para jagoannya bisa mengatakan, “Kita berhasil karena kita melakukannya bersama-sama.”

Setelah diskusi panjang dengan pencipta Kamen Rider, Shotaro Ishinomori, maka di 1975 lahirlah “Himitsu Sentai Goranger,” pasukan warna-warni pertama di dunia, yang tayang di TV NET, (bukan NET.TV) yang sekarang dikenal sebagai TV Asahi.

Tapi seperti yang kalian tahu, tidak ada robot raksasa di serial itu. Goranger hanyalah pasukan warna-warni yang berubah untuk melawan monster seukuran manusia, sampai akhirnya Marvel datang di tahun 1977.

Spider-Man Toei & Stan Lee

Toei dan Marvel merencanakan kerjasama bisnis untuk memperluas pasar masing-masing. Marvel punya banyak karakter yang bisa dipasarkan di Jepang, begitu juga sebaliknya. Akhirnya Spider-Man, karakter Marvel yang paling populer saat itu yang jadi pilihan untuk dibuat versi Jepangnya.

Tapi selera anak-anak Jepang sudah lebih “advance” daripada anak-anak Amerika. “Kalau cuma jagoan berubah pakai kostum laba-laba aja udah ngga ada kerennya,” kata Bandai saat itu. Ya benar juga, apa yang bisa dijual dari Spider-Man selain action figure dan tembakan jaring?

Kenapa Bandai ikut-ikutan? Ya karena sumber pemasukan utama dari semua serial jagoan itu adalah penjualan mainan. Kalau tidak ada mainan yang bisa dijual, buat apa dibuat? Dan Bandai sebagai produsen mainan yang sudah lama lengket dengan Toei, selalu siap mendukung.

Soul of Chogokin GX-33R Leopardon & Marveller Set, 22.000 Yen, rilis September 2020.

Bandai dan Toei pun putar otak sampai akhirnya disepakati kalau Spider-Man versi Jepang ini punya mobil super dan robot raksasa. Apakah Marvel setuju? Tentu saja. Karena yang menyetujui kerjasama itu adalah Stan Lee sendiri, sang kreator Spider-Man, dan Presiden Marvel saat itu, Margaret Loesch.

Spider-Man dan (mainan) robot besarnya pun laris manis di Jepang. Konsep robot besar ini kemudian diadopsi ke pasukan jagoan warna-warni selanjutnya di tahun 1979: Battle Fever J.

Secara lisensi, Battle Fever J (1979), Denziman (1980), dan Sun Vulcan (1981) masih ada campur tangan Marvel. Makanya Denziman dan Sun Vulcan masih jadi satu-satunya antar serial dengan kontinuitas langsung. Dan Presiden Marvel, Margaret Loesch membawa serial ini ke Amerika untuk ditawarkan ke TV-TV.

Seandainya Marvel berhasil menjadikan Sun Vulcan sebagai Power Rangers pertama...

Margaret tentu saja suka dengan Super Sentai dan menganggapnya serial yang punya potensi dan menyenangkan untuk anak-anak. Tapi ia juga memahami ada gap budaya, makanya dengan budget 25ribu USD, ia buat versi dubbingnya, dan hasilnya ia dihina: “Apaan tuh, jelek, murahan, penuh kekerasan!”

Maka gagallah proyek Toei-Marvel di pasar Amerika…

Lompat ke tahun 1984, Haim (baca: Kheim) Saban, seorang Yahudi (Jew) yang sudah terkenal sebagai musik komposer dari banyak serial animasi populer (Inspector Gadget, M.A.S.K., He-Man, Dinosaucers, dll.), sedang berada di Tokyo, dan menyaksikan "Chodenshi Bioman" dari kamar hotelnya.

“Apaan nih, kok seru?” Naluri bisnis Saban yang tajam langsung melihat potensi besar di sana. “Saat mereka berubah, mukanya tidak keliatan. Bagaimana kalau adegan itu di-dubbing, trus adegan yang ada manusianya, diganti saja dengan orang Amerika. Toh biaya termahal itu kan ada di adegan aksi dan robotnya. Jadi kita bisa hemat banyak,” begitu pikirnya.

Mark Dacascos sebagai Ranger Merah Pertama.

Dengan obsesi itu, Saban langsung gerilya ke Toei, sukses meyakinkan mereka, dan mendapat izin untuk membuat Bioman versi Amrik yang diperankan oleh aktor laga Mark Dacascos. Tapi sama seperti Margaret, ide membawa serial Jepang ke Amerika ini juga ditolak mentah-mentah oleh stasiun TV.

Sampai akhirnya Haim dan Margaret bertemu di 1992. Margaret yang saat itu jadi bos di kanal Fox Children langsung klop dengan ide Saban. Ia pun langsung menyanggupi serial adaptasi tersebut untuk diproduksi selama setahun.

Setelah konsultasi kembali dengan Toei, atas pertimbangan kekinian, kemudahan produksi dan distribusi mainan, maka yang diadaptasi adalah Zyuranger, serial yang saat itu sedang tayang. Karena tidak mungkin mengambil nama yang sama, yang akan diplesetkan jadi Jew-ranger, maka diputuskan seluruh nama harus diubah, disesuikan dengan pasar Amerika.

Ibu, Kakak, & Bapak Tiri Power Rangers.

Dan episode pilot pun dibuat. Dimana para aktor yang memerankan para Ranger: Jason, Zach, Billy, Trini, dan Kimberly sama sekali tidak tahu apa yang sedang mereka lawan. Sama seperti para petinggi Fox yang tidak tahu apakah acara ini akan sukses atau tidak. Tapi saat pilot episodenya jadi dan dilakukan test screening ke anak-anak, mereka suka.

BTW nama Power Rangers adalah ide dari Peter Dang, saat itu VP Marketing Bandai Amerika. Sedangkan Bandai Amerika saat itu karyawannya hanya 30 orang dan mainan yang sebelumnya mereka produksi adalah krayon warna-warni. Ya dulu mereka memang pernah merilis lini Godaikin, tapi itu sifatnya hanya repackage dari Jepang. Sama seperti yang akan mereka lakukan untuk Power Rangers.

Jualan mainan adalah inti utama dari bisnis ini. Karena kalau mainannya sukses, Fox bisa punya bargaining power untuk menayangkan Power Rangers di (lebih banyak lagi) TV-TV lokal.

Kemudian juga muncul istilah Zord untuk robot raksasa dari para Ranger. Nama ini terinspirasi dari kata “sword” (pedang) saat Bandai Amerika sedang memeriksa satu persatu printilan robot Zyuranger, dan terdengar cocok saat digabungkan dengan istilah-istilah lainnya: Mega-Zord, Power-Zord, Zord ini, Zord itu, dan Zord-Zord lainnya.

Semua ini intinya jualan mainan.

Walaupun sudah sukses di screening test, tapi pertaruhan sebenarnya baru dimulai pada 28 Agustus 1993, hari Sabtu jam 7.30 pagi waktu setempat, saat Mighty Morphin Power Rangers pertama kali tayang di TV Amerika.

Daaan, selanjutnya sudah tercatat dalam sejarah. Power Rangers jadi acara anak nomor 1 di Amerika. Rating-nya mendominasi penonton usia 2-17 tahun. Mainannya laris manis, bahkan jadi rebutan orang tua yang anak-anaknya minta dibelikan action figure dan robot-robot Megazord.

Power Rangers akhirnya bisa membuktikan pada dunia kalau aksi warna-warni keberagaman itu keren, robot raksasa bertarung di tengah kota juga keren. Selera anak-anak sukses mematahkan pemikiran old school orang-orang tua.

KEMUDIAN…

Sukses Power Rangers ini bukan tanpa kendala. Karena 1 musim tayang di Jepang beda dengan 1 musim tayang di Amerika. Di Jepang, sama seperti di Indonesia, tiap serial itu tayang 1 kali seminggu. Sedangkan di Amerika, bisa stripping seminggu 4-5 kali, atau tayang seminggu sekali, tapi hanya selama 6 bulan, kemudian libur 6 bulan.

Karena tayang stripping di awal ini, Mighty Morphin Power Rangers yang mengadaptasi Zyuranger mulai kekurangan stok adegan pertarungan (dan robot) yang bisa diambil dari Super Sentai. Karena tidak semua episode cocok dan bisa diadaptasi, dan secara brand, MMPR harus dipertahankan. Hasilnya, kostum Zyuranger dicampur aduk dengan kostum Kiba Ranger dari Dairanger, juga kemunculan ninja-ninja dan robot dari Kakuranger.

Saat Power Rangers berubah jadi anak kecil, bantuan datang dari Alien Rangers.

Maka dari itu, biar tidak pecah kepala, mulai dari Power Rangers Zeo (1996), Haim mengadaptasi penuh serial Choriki Sentai OH-Ranger (1995). Dan pola itu yang terus berulang: Serial baru, karakter baru, kostum baru, senjata baru, dan robot baru yang bisa dijual. Di sisi lain, budget untuk membayar para pemeran bisa jadi lebih hemat, karena yang ditampilkan selalu aktor-aktris baru.

Keuntungan Fox & Saban dalam menggarap Power Rangers saat itu hanya kalah dari IP milik Disney. Tapi uniknya Disney, kalau mereka mau, bukan cuma karakternya, perusahaannya juga dibeli!

Saat Fox dibeli Disney di tahun 2001, otomatis seri Power Rangers setelahnya juga jadi milik Disney. Mulai dari Power Rangers Wild Force (2002), Ninja Storm (2003), Dino Thunder (2004), SPD (2005), Mystic Force (2006), Operation Overdrive (2007), Jungle Fury (2008), RPM (2009). Haim Saban pun kehilangan kendali atas Power Rangers.

Sejak dibeli Disney, produksi Power Rangers pindah ke New Zealand.
Sentai pun sempat shooting di sana juga.

Tapi rupanya, Disney sendiri tidak sreg dengan produk Power Rangers karena terlalu keras untuk standar mereka. Sejak 2008, Disney sudah melakukan penawaran untuk menjual Power Rangers tapi tidak ada yang mau beli. Kalau tidak karena paksaan Bandai dan permintaan TV Eropa, Power Rangers sudah akan akan berhenti di Jungle Fury.

Haim Saban yang selalu mengawasi anaknya yang ditelantarkan oleh Disney, akhirnya membeli kembali Power Rangers di 2010, dan melanjutkan tradisi adaptasi dari Sentai Shinkenger ke Power Rangers Samurai (2011).

Saban kali ini memecah satu serial Sentai jadi dua musim tayang di Amerika. Namanya pun ditambahkan Super untuk musim keduanya. Kecuali untuk Power Rangers Megaforce (2013) dan Super Megaforce (2014) yang merupakan adaptasi dari serial Sentai yang berbeda: Goseiger (2010) & Gokaiger (2011).

Power Rangers Super Megaforce Legendary Battle

Tapi dengan skema “Super” ini, jarak antara adaptasi Sentai ke Power Rangers jadi semakin jauh. Bagaimana dengan mainannya? Sejak era Disney, Bandai sebetulnya sudah membuat sendiri Zord-Zord dengan mold yang berbeda, yang lebih murah agar bisa menekan biaya, sesuai permintaan Disney. Tapi sejak kembali ke Saban, Bandai memperkenalkan Zord Builder, dimana semua Zord punya joint/ konektor yang sama, jadi Zord dari serial yang berbeda, bisa digabung. Ini nilai positif yang tidak dimiliki oleh mainan robot Sentai.

Dengan demikian, diharapkan anak-anak di luar Jepang bisa tetap enjoy dan membelinya, tanpa perlu membandingkannya dengan robot-robot Sentai yang sudah tayang dan rilis lebih awal.

Sampai akhirnya Hasbro datang di 2018…

Yup, Hasbro perusahaan mainan besar yang jadi pesaing Bandai itu tiba-tiba muncul dan membeli Power Rangers dari Haim Saban senilai USD 522M. Bandai terkejut? Ya. Tapi Saban mengatakan kontrak dengan Bandai memang sudah berakhir dan dia punya hak untuk melanjutkannya dengan pihak lain. Kali ini rupanya Haim benar-benar ikhlas melepaskan Power Rangers ke Hasbro.

Action Figure Lightning Collection Hasbro lebih murah dan bagus dari SHF Bandai?

Power Rangers Beast Morphers yang tayang di 2019 jadi Power Rangers Hasbro produksi Hasbro yang pertama tayang. Sejauh ini fans menyambut positif Power Rangers Hasbro ini. Baik itu dari segi cerita dan produksi mainannya. Karena Hasbro tidak melupakan original cast Power Rangers dari masa lalu yang kembali dihadirkan di serial, juga mainan versi baru.

Selain itu, Hasbro juga mengejutkan para fans dengan mengumumkan Sentai Ryusoulger (2019) sebagai adaptasi berikutnya dari Power Rangers: Dino Fury yang akan tayang di 2021. Ini berarti Hasbro juga tidak mau ketinggalan dari Sentai yang tayang di Jepang. Tapi apakah satu serial Sentai akan dipecah jadi dua tahun lagi seperti Beast Morphers? Atau akan dipadatkan? Waktu yang akan menjawabnya. Karena Dino Fury sendiri baru dijadwalkan shooting bulan Oktober 2020.

Nah, berkat Hasbro juga, mulai tanggal 28 Agustus 2018 di Amerika diperingati sebagai Hari Power Rangers. Di hari ini semua orang boleh membayangkan dirinya sebagai Power Rangers. Bebas pilih warna dan kekuatan yang mereka suka, dan membagikannya di media sosial dengan tagar #PowerRangersDay

Sampai ketemu di 2021.


Jadi, kalau kamu itu Power Rangers, apa warna dan kekuatanmu?

Selamat Ulang Tahun Power Rangers!
Pahlawan super yang menginspirasi keberagaman dan warna-warni kebersamaan.

NOTE:
Seri Power Rangers terbaru bisa kamu tonton di RTV atau versi aslinya dengan teks Indonesia di #the14thriderfansub

Kalau kalian tertarik menyimak sejarah Power Rangers dan mainannya, bisa saksikan dokumentasinya di NETFLIX: "The Toys That Made Us" season 3 episode 2.

Rabu, 26 Agustus 2020

TRAP: Cewek Jagoan, ternyata Cowok!



Dari beberapa suit actor yang banyak memerankan jagoan cewek, ada satu nama yang WAJIB kamu tahu, yaitu Yuichi Hachisuka (57).

Lahir di Tochigi, 27 Agustus 1962, cowok tulen anggota Japan Action Enterprise (JAE) ini yang awalnya tertarik pengen jadi ninja, malah terjebak dalam peran jagoan cewek, sampai sekarang!

Fokus! Hanya ada SATU cewek di foto ini.

Yuichi bergabung dengan JAE saat masih bernama Japan Action Club di tahun 1982, atau saat usianya masih 20 tahun. Saat itu dia langsung dipercaya beraksi jadi kroco di serial Gavan-Sharivan-Shaider. 

Karirnya meningkat saat ia dipercaya jadi jagoan di pertunjukan panggung Bioman. Tapi bukannya jadi jagoan cowok, dia malah jadi Pink Five yang harusnya cewek. Ternyata alasan kenapa Yuichi yang terpilih, posturnya itu mirip dengan Michihiro Takeda, suit actor asli pemeran Pink Five (juga Goggle Pink), yang merupakan cowok langsing dan yang tidak terlalu tinggi.

NAMANYA AJA CHANGE-MAN, JADI SEMUANYA COWOK!

Sukses beraksi jadi jagoan cewek di panggung, ia ditarik ke serial Dengeki Sentai Changeman (1985) dan sampai 6 tahun kemudian selalu memerankan jagoan cewek, sampai akhirnya dia cedera saat berperan sebagai White Swan di Chojin Sentai Jetman (1991).

Daigoro Tachibana, Onnagata terkenal di Jepang.

Cowok berperan sebagai cewek sebetulnya bukan hal yang asing di Jepang. Karena sejak abad ke-17 sudah ada pertunjukan Kabuki yang semua pemerannya cowok, termasuk untuk karakter cewek. Hal itu dilakukan karena ada aturan untuk melindungi perempuan dari tindak pelecehan. Cowok-cowok yang berperan jadi perempuan di Kabuki ini disebut dengan Onnagata.

Kembali ke Yuichi, saat ia harus berperan jadi perempuan, dia benar-benar mempelajari gesture perempuan dengan baik, yang sialnya terbawa saat ia berperan sebagai jagoan cowok di Gingaman (1998), Gogo-V (1999), dan Timeranger (2000). Di tiga serial itu ia berperan sebagai Ginga Yellow, Go Yellow, dan Time Green.

Kyukyu Sentai Gogo-V (1999): Tetap tidak ada perempuan di sini...

Melihat kecenderungan ini, Sutradara Aksi mengembalikan posisi Yuichi sebagai jagoan cewek, Gao White di Hyakuju Sentai Gaoranger (2001). Padahal Yuichi sudah menambahkan masa otot agar terlihat lebih macho.

Yuichi bersama para suit actor, pemeran, MC dan penyanyi di reuni Gogo-V.

Di tahun 2004, Yuichi mendonasikan 1 ginjalnya ke istrinya, break kurang dari satu tahun, dan kembali lagi jadi Magi Mother di Sentai Magiranger (2005). Hingga sekarang, sudah ada 16 karakter jagoan cewek yang ia perankan, termasuk Kamen Rider Naki di Kamen Rider Zero-One (2020).

Kalau kamu pikir di sini ada perempuannya, kamu SALAH!

Kalau sebagian suit actor senior sudah beralih jadi Action Director, Yuichi masih bertahan sebagai jagoan cewek profesional. Di JAE saat ini ia menjadi guru untuk para stuntman yang ingin menjadi jagoan cewek, karena dari tahun ke tahun, posisi ini selalu terbuka. Apalagi Kamen Rider sudah semakin rutin menghadirkan Kamen Rider cewek.

Nah gimana, kamu para cowok minat jadi jagoan cewek?

The One and Only, Yuichi Hachisuka.

BTW, Yuichi juga banyak mengenakan kostum musuh cewek, ini dia listnya:
1. Mele di Gekiranger (2007)
2. Dayu Usukawa di Shinkenger (2009)
3. Candelilla di Kyoryuger (2013)
4. Madame Noir di ToQger (2014)
5. Kyuemon Izayoi di Ninninger (2015)
6. Noria di Zyuohger (2016)
7. Akyanba di Kyuranger (2017)
8. Gauche Le Mede di Lupin VS Patranger (2018)

Kenapa suit actor sering diberdayakan jadi figuran?
Ya karena mereka yang selalu ada di lokasi shooting.

Dan seperti layaknya suit actor lain, wajah asli dari Yuichi Hachisuka juga bisa kalian lihat saat menjadi figuran di episode-episode berikut ini:
1. Gaoranger (2001) episode terakhir.
2. Kyuranger (2017) - Space 38.
3. Lupin VS Patranger (2018) eps.39.
4. Kiramager (2020) eps.3.

Rabu, 19 Agustus 2020

QnA: Fans Carranger yang jadi Sutradara Cewek Tokusatsu Pertama


Dalam sejarah Super Sentai, dari "Himitsu Sentai Goranger" (1975) sampai sekarang (2020), baru ada satu perempuan yang dipercaya sebagai Sutradara di tokusatsu produksi Toei

Gara-gara aksi "Gekisou Sentai Carranger" di tahun 1996, Fumie Arakawa (41) langsung memetakan karirnya, dan menjadi sutradara perempuan pertama di “ToQger: Yume no Cho Tokkyu No. 7” (2015). Ia juga menyutradarai "Garo: Zero Dragon Blood" (2017) dan Armor Hero, tokusatsu asal China. Setelah jadi Astrada (Asisten Sutradara) di "Tokusatsu GaGaGa" (2019), Fumie balik mempimpin lagi di serial tokusatsu underdog, tapi populer di seluruh dunia: "Dogengers."

Bagaimana jenjang karinya dari fans biasa sampai jadi Sutradara? Berikut ini wawancaranya.

Gimana awal mulanya seorang Fumie Arakawa bisa punya karir sebagai Sutradara Tokusatsu?

Waktu kelas 2 SMA saya ngga sengaja nonton lagu endingnya Carranger yang judulnya “Tengoku Samba.” Lagunya unik karena liriknya diambil dari sudut pandang pasukan kroco yang selalu kalah, dimarahin bos, dan berharap tidak terlahir sebagai penjahat.

Karena lucu, saya akhirnya saya nonton minggu depannya, minggu depannya lagi, dan ketagihan.

Carranger diadaptasi Power Rangers menjadi Power Rangers: Turbo.

Buat kalian yang belum tau, Carranger itu ceritanya tentang 5 pemuda-pemudi yang kerja di sebuah bengkel. Awalnya mereka ngga mau jadi pahlawan pembela kebenaran, tapi setelah diiming-imingi gaji tinggi, mereka mau berubah, dengan bantuan kekuatan “sihir mobil.”

Kalau mau lebih dibahas detailnya, saya suka Carranger itu karena masih ada jalinan cerita yang kuat sebelum dan setelah mereka berubah. Karena biasanya Sentai itu berubah cuma untuk berantem, bagian dramanya cuma muncul saat karakternya belum berubah.

Nah, di Carranger itu walaupun sudah berubah, mereka masih banyak memainkan drama, bahkan melakukan kegiatan sehari-hari. Saya suka yang ajaib-ajaib kayak gitu.

Unsur komedinya juga menyentuh, tanpa melupakan aksinya yang ada sekitar 20% dari tiap episodenya. Tentu saja tiap orang punya selera yang beda-beda, tapi ini komposisi yang saya suka.

Red Racer & Zonette, ending Carranger memang beda.

Ada adegan favorit di Carranger?

Adegan yang saya suka itu pas Ranger Merah justru galau saat dia mulai sadar kalau dia punya jiwa pemimpin. Tapi di lain sisi dia malah jatuh cinta sama penjahat yang perempuan.

OK, jadi semuanya berawal dari Carranger ya?

Ya, sejak saat itu saya punya cita-cita harus terlibat dalam proses produksi serial Sentai.

Kemudian saya langsung memetakan karir saya, kalau saya mau kerja di Toei, bahasa Inggris saya harus bagus, trus saya harus menguasai video, berarti saya harus kuliah di kampus yang punya jurusan sinematografi.

Tapi kan terlibat dalam proses produksi tidak harus jadi sutradara. Bisa jadi penulis cerita, pembuat kostum, atau..?

Sebelum saya memutuskan jadi Sutradara, saya juga menimbang-nimbang semua karir yang ada. Sempat kepikiran jadi penata suara yang memasukkan sound effect dan musik, karena sepertinya menyenangkan, dan Carranger juga jadi contoh yang bagus. Tapi saya nyerah karena di posisi itu harus punya kemampuan matematik yang bagus, untuk ngatur tempo, panjang pendek durasi, timing, semua ada hitung-hitungannya. Karena matematika saya jelek, ya ngga jadi deh.

Kemudian untuk penata kostum dan make-up jelas bukan tipe saya, karena saya ngga punya skill di sana. Saya malah jadi semakin sadar kalau saya ngga punya skill apa-apa. Haha…

Trus akhirnya kepikiran jadi Asisten Sutradara aja, karena ngga harus punya skill khusus, yang penting jadi diri sendiri, yang penting bisa bantuin Sutradara. Tapi tentu saja saya ngga sebodoh itu, saya belajar juga apa aja tugas-tugas dari Sutradara.

Nah, tugas-tugas Asisten Sutradara itu apa?

Jobdesc Astrada itu mungkin ngga selalu sama di tiap perusahaan atau program. Tapi kalau di Toei, saat masih baru, biasanya posisinya kayak PA atau Production Assistant, atau pembatu dari pembantunya Sutradara.

Jadi di sana Astrada itu ada banyak ya?

Biasanya 1 orang Sutradara itu punya 3-4 Astrada dengan tingkatan yang berbeda. Anak baru itu biasanya di level yang paling bawah, tugasnya memastikan semua props sudah tersedia. Props itu maksudnya semua peralatan yang dipakai selama shooting, termasuk backdrop, properti yang digunakan oleh aktor, atau apa pun yang akan muncul dan digunakan saat shooting, entah itu mobil, motor, HP, TV, dll. Koordinasi dengan semua bagian itu jadi tanggung jawabnya Astrada yang paling bawah.

Kemudian di atasnya ada Astrada yang ngurusin kostum, make up, dan para artis. Dia kerjanya ngga boleh jauh-jauh dari lokasi saat shooting dimulai. Trus di atasnya  lagi ada Astrada yang kerjanya ngatur jadwal, koordinasi jadwal shooting ke semua kru.

Saya sendiri mulai dari posisi Astradara yang paling bawah, waktu itu saya masih kuliah semester akhir, belum ngerti apa-apa, beruntung bisa terlibat langsung di “Gaoranger The Movie” (2001).

Gaoranger The Movie: Hi no Yama Hoeru

Senang dong?

Awalnya iya menyenangkan bisa lihat mereka secara langsung, lihat adegan aksinya, proses shootingnya. Tapi kerjaannya sendiri melelahkan, berantakan, rasanya pengen nyerah aja. Seinget saya, sampai 2 tahun jadi Astrada itu ngga ada kenangan indahnya. Haha.

Trus gimana?

Saya ngga nyerah. Saat itu tim produksi cuma satu, tidak seperti sekarang yang bisa bergantian 2-2 episode. Waktu itu benar-benar melelahkan, harus buru-buru shooting biar bisa cukup istirahat sebelum lanjut ke episode selanjutnya.

Dan yang membuat saya bertahan itu, saya merasa dibutuhkan, terutama oleh para aktris perempuan. Saat itu kru perempuan juga belum banyak ya, jadi saya yang paling sering diajak ngobrol sama mereka. Saya jadi tahu kebutuhan mereka dan berusaha melakukan yang terbaik.

Sejak saat itu saya cuma berpikir, kalau saya memang harus menyerah, saya harus meninggalkan nama baik dulu, harus ada prestasi dulu. Salah satunya ya, mau jadi Sutradara Cewek Sentai pertama.

Sutradara perempuan itu memang tidak pernah ada sebelumnya ya?

Di Toei itu ada banyak kru cewek, Astrada cewek pun ada beberapa. Tapi tekanannya sangat berat, seperti melawan tradisi.

V-Cinema ToQger, ada yang sudah nonton?

Trus gimana ceritanya sampai akhirnya bisa jadi sutradara ToQger?

Di tahun 2015 itu saya lagi jadi Astrada Kamen Rider Drive. Trus tiba-tiba dipanggil Produser ToQger dan dikasih tau rencana produksi V-Cinema (direct to video berdurasi 1 jam) ToQger yang latarnya setelah serialnya selesai . Saat itu saya tanya siapa Sutradaranya? Pak Takaaki Utsunomiya (Produser Toei) bilang kalau saya Sutradaranya. Saya kaget, tapi tersanjung, akhirnya diberikan kepercayaan.

Tapi cuma untuk 1 film saja ya? Setelah itu bagaimana?

Saya memang tidak lanjut ke serial selanjutnya. Karena di atas saya masih senior-senior yang lebih hebat. Tapi sebagai Freelance Director, saya bisa mengerjakan lebih banyak judul. Misalnya “Garo: Zero Dragon Blood”, “Tokusatsu GaGaGa”, dan “Armo Hero” yang diproduksi di China.

Bikinan China, sutradaranya ternyata dari Jepang juga. Ngga kalah keren kan?

Wah, terlibat di Tokusatsu GaGaGa juga?

Iya, saya jadi Astrada di sana. Tapi saya pribadi tidak tertutup seperti karakter Kano Nakamura. Saya bebas cerita tentang Carranger ke teman-teman sekolah dan keluarga.

Mungkin itu salah satu alasannya kenapa saya bisa masuk ke jalur ini tanpa kendala. Karena saya tidak pernah merasa dianggap aneh dari hobi saya ini.

Kemudian Dogengers, gimana ceritanya bisa terlibat di project “tokusatsu indie” ini?

Saya ditelpon Produser saat saya masih sibuk dengan Armor Hero, tapi saya dipercaya untuk memilih kru saya sendiri, mulai dari kru aksi, efek, juga editing. Karena diberi keleluasaan itu, saya langsung terima.

Jadi itu alasannya pemeran & suit actor Red Racer dari Carranger terlibat di Dogengers?

Iya dong. Banyak referensi dari Carranger yang saya terapkan di sini.

Fumie dan para pemeran Carranger.

Dogengers itu kan serial dari kumpulan para super hero lokal, apa sudah pernah dengar mereka sebelumnya?

Saya cuma pernah dengar KitaQman dan Yabai Kamen, jadi sempat khawatir juga gimana chemistry-nya. Tapi semua (pemilik) karakter ini percaya pada saya dan komunikasi kita sangat baik. Jadi kita bisa enjoy dan berhubungan baik.

BTW…

Dogengers adalah seri tokusatsu 12 episode yang tayang di TV KBC (Kyushu Asahi Broadcasting) mulai 12 April sampai 28 Juni 2020, tiap Minggu jam 10 pagi waktu setempat. Menampilkan 6 karakter lokal yang cukup populer dan diantaranya sudah memiliki sponsor perusahaan-perusahaan lokal, untuk mengampanyekan kebaikan. Bisa dibilang mereka itu adalah maskot yang kemudian dikumpulkan jadi satu, untuk mempromosikan Fukuoka sebagai destinasi wisata, dan pentingnya peran anak-anak dalam menjaga kesehatan keluarga.

Dari Kiri ke Kanan: Fukuokalibur, El Brave, Yamashiron, Rookie, Ohgaman, KitaQman, dan Yabai Kamen.

Dogengers terdiri dari:
1. Yakuzai Senshi (Satria Obat) Ohgaman dari Oga Pharmacy
2. KitaQman
3. Eigyobu Hero-ka (Pahlawan Sales) Yamashiron dari Yamashiro Gas
4. Fukuokaken (Pedang Fukuoka) Fukuokalibur
5. Tengen no Yusha (Inti Keberanian) El Brave dari Yawata Construction
6. The Rookie (karakter baru yang mirip Ohgaman)

Mereka berenam berhadapan dengan Yabai Kamen dari “Organisasi Penjahat Rahasia” yang ingin menguasai dunia. 

Jadi ini seperti bekerja dengan sekumpulan komunitas cosplay? Eh maskot?

Yaa, kurang lebih. Naskahnya juga dari mereka dan saya mengerjakannya berdasarkan itu. Tapi tentunya ada banyak pengembangan saat di lokasi dan pengayaan setelah shooting.

Fumie & Dogengers

Apa kendalanya mengatur banyak karakter yang berasal dari banyak kepentingan?

Kepentingan mereka satu kok, eh dua: Mempromosikan Fukuoka dan kampanye positif tentang peran anak dalam mendukung kesehatan keluarga. Jadi tidak ada masalah di sana. Yang sulit itu memahami karakter dari masing-masing mereka.

Tapi untungnya saya juga didukung para suit actor kawakan yang sudah berpengalaman. Jadi untuk Yabai Kamen yang aslinya norak, bisa tetap terlihat jahat dan cool. Itu berkat akting dari Yasuhiko Imai. Ah dia juga jadi pengisi suaranya lho!

Kalian pasti penasaran kan gimana suara dari suit actor Sentai itu? Makanya nonton Dogengers!

Ki-Ka: Takanori Shibahara (Sutradara Aksi), Kazutoshi Yokoyama (Ohgaman), Yasuhiko Imai (Yabai Kamen), & Yoshifumi Oshikawa (Rookie).

Kabarnya respon positif juga datang dari fans di luar Jepang ya?

Iya, dari sosmed banyak komen dari fans luar Jepang. Banyak juga yang kirim fanart.

Sejujurnya kami sangat berharap kalau ada permintaan-permintaan spesifik dari fans di luar Jepang. Misalnya mau minta versi dubbing, atau berkunjung ke negaranya, silakan lho. Mungkin ngga sekarang, tapi setelah pandemi ini bisa saja terjadi.

Kapan Dogengers season 2 tayang?

Masih belum diputuskan, karena shooting-nya juga belum mulai. Tapi para Dogengers ini karakter asli di dunia nyata, mereka masih tetap aktif dan berkegiatan seperti kita semua. Kalian bisa follow akun twitter mereka untuk tau update-nya: @ohga_man@fukuokalibur, @kita_q_man, @yamashiron_mid, @brave555braves, @yabai_kamen, dan twitter saya juga di @bon_Ranger_.

Tunggu aksi mereka di season selanjutnya!

Dogengers ini unik ya, kalian bahkan bisa dapat dana untuk memperbaiki kostum dari kantong para fans?

Iya, Yabai Kamen yang membuat kampanyenya. Dari target 5juta Yen, terkumpul 38juta Yen. Semua kostum yang rusak setelah shooting, akhirnya bisa diperbaiki, dan kami bisa bikin photo book. Haha.

Waow. Berarti Dogengers ini sudah cukup sukses?

Bisa dibilang begitu. Ratingnya pun bisa melebihi Kamen Rider dan Super Sentai.

Kalau begitu target selanjutnya apa?

Saya masih punya mimpi punya serial reguler di studio besar. Sampai saat itu tiba, saya akan terus berkarya.

Terakhir, apa tips untuk semua fans toku yang ingin mewujudkan mimpinya?

Kuncinya adalah selalu mencintai pekerjaan, walaupun itu sulit dan targetnya terlalu tinggi. Jangan mudah menyerah!


Rating VS Sales Heisei Kamen Rider


Rating terus menurun, berarti yang nonton semakin sedikit ya? Kualitasnya semakin jelek dong? Tapi kok penjualan mainannya terus naik???

Itu yang selalu jadi pertanyaan fans Kamen Rider selama ini. Mungkin berujung pada "Oh ya, paham kenapa kualitasnya belakangan jelek tapi masih tetap lanjut." Tapi faktor sales ini bukan satu-satunya penyebab. Mari kita cek case by case

Benar bahwa rating Kamen Rider tiap tahunnya selalu menurun. Di awal era Heisei, 9,7% warga Jepang menyaksikan Kamen Rider Kuuga (2000). Hype tentunya jadi faktor utama, karena akhirnya Kamen Rider kembali ke TV setelah absen selama 11 tahun. Sebagai pengingat, sejak Ksatria Baja Hitam RX berakhir di 1989, Kamen Rider tidak pernah hadir dalam bentuk serial TV.

New Hero, New Legend, Cho Henshin Kamen Rider Kuuga!

Respon yang sangat bagus ini dilanjutkan oleh seri kedua, Kamen Rider Agito (2001). Walaupun sudah tidak menggunakan konsep manusia yang dioperasi, tapi pendekatan drama yang realistis, dan proses berubah yang tidak lagi menggunakan green screen, membuat serial ini semakin diminati. Agito pun sukses ditonton 11.7% masyarakat Jepang, penjualan Henshin Belt-nya pun laris manis.

Uniknya, kembalinya Kamen Rider ke TV ini sebenarnya hanya direncanakan untuk 2 serial saja. Jadi setelah Agito sukses, tim dari TV Asahi dan Toei lumayan kelabakan untuk memikirkan konsep selanjutnya dari Kamen Rider series.

Maka tidak heran kalau banyak perubahan drastis yang hadir sejak Kamen Rider Ryuki (2002). Produser Shinichiro Shirakura yang sudah dipercaya menggarap Agito pun diminta melanjutkan Kamen Rider untuk dua tahun lagi.

Kamen Rider Battle Royale: Verde, Imperer, Ryuga, Gai, Raia, Zolda, Ryuki, Knight, Ouja, Scissors, Femme, Tiger, & Odin.

Di tangan Shirakura, Heisei Kamen Rider membangun pondasi baru. Sejak serangan teroris 9-11, dunia terasa lebih rentan, super hero pun dipertanyakan, begitu juga dengan konsep hitam-putih baik vs jahat. Kamen Rider di tangan Shirakura tidak lagi sama, Rider bisa jadi jahat, penjahat punya sisi baik, skala kepahlawanannya pun tidak harus global. Tapi yang terpenting, siapa saja bisa jadi Kamen Rider.

Setelah Shirakura selesai dengan “trilogi” Agito-Ryuki-Faiz, Produser Jun Hikasa yang sebelumnya menggarap Sentai dari Gogo-V (1999) sampai Abaranger (2003) dipercaya mengerjakan Kamen Rider Blade (2004). Ia berusaha meracik semua formula sukses dari trilogi Shirakura, tapi sialnya penonton dan penjualan justru menurun. Ia pun beranggapan serial Kamen Rider sudah sulit untuk dilanjutkan. Apakah Blade ini jadi serial Kamen Rider terakhir?

Masukan dari Jun Hikasa ini jadi pertimbangan para petinggi Toei dan Asahi. Harus ada serial baru yang segar, dan lahirlah Hibiki, demit penjaga hutan pembela kebenaran.

Hibiki, contoh konsep menarik yang tidak cocok dengan target marketnya.

Tapi karena secara branding Kamen Rider masih kuat, dan akan butuh banyak effort untuk mempromosikan brand baru. Hibiki tetap menyandang nama Kamen Rider dengan segala perbedaan konsepnya.

Hibiki sukses menarik minat penonton dewasa, 30-50 tahun, tapi GAGAL menarik minat penonton anak. Yes, anak-anak tetap menjadi target utama dari serial minggu pagi ini. Maka sejak episode 30, produser Shirakura (beserta timnya) ditarik kembali untuk menyelesaikan Hibiki kembali ke “jalan yang benar.” 

Shinichiro Shirakura (55), Direktur Toei, mantan Produser Kamen Rider.

Di tangan Shirakura, Kamen Rider semakin mantap sebagai franchise global. Kamen Rider Kabuto (2006) dan Den-O (2007) tidak hanya sukses diminati anak-anak, tapi juga penonton dewasa dan ibu-ibu muda. Kesuksesan Kamen Rider Den-O ini juga bisa dilihat dari jumlah film yang dibuat untuknya, yang mencapai 8 film.

Tapi di era internet yang semakin menggila, jumlah penonton TV terus berkurang, tergerus layanan streaming yang semakin mudah diakses dari mana saja. Jumlah penonton pun tidak bisa dipertahankan, dan terus menurun.

Bagaimana dengan penjualan mainannya?

Sejak Kamen Rider Decade (2009) yang juga ditangani Shirakura, penjualan mainan Kamen Rider selalu tembus 18 Miliar Yen atau sekitar 2 Triliun Rupiah.

Tidak mengherankan kalau Decade bisa mendulang banyak keuntungan, karena di serial ini, semua Heisei Rider kembali hadir, juga dengan mainan versi baru yang layak untuk dikoleksi fans anak-anak dan dewasa.

Setelah Decade, tentu saja Kamen Rider tetap ditarget rating, tapi kalau tidak tercapai, masih ada dukungan dari penjualan mainan, agar serial ini bisa tetap lanjut.

Nah, sejak itu lah muncul gimmick collectible items. Kamen Rider bisa berubah dengan Henshin Belt, tapi untuk mengaktifkan form baru atau jurus-jurus lainnya, ia harus menggunakan banyak sekali item yang menarik untuk dikoleksi mainannya.

RideWatch, Collectible Items dari Kamen Rider ZiO (2018).

Maka muncullah USB di Kamen Rider Double, koin di Kamen Rider OOO, tombol-tombol di Fourze, cincin Wizard, gembok di Gaim, mobil-mobilan di Drive, bola mata (wtf) di Ghost, game cartridge di Ex-Aid, botol di Build, dst-dst. Tidak lupa masing-masingnya dibuat versi Rider-Rider sebelumnya, agar fans dari serial sebelumnya tetap tertarik untuk membelinya. Walaupun belum tentu juga mainan itu dimunculkan di serial atau movie-nya. Tapi terbukti jadi konsep yang sukses untuk terus menguangkan franchise ini.

Belajar dari penurunan yang terjadi di Wizard, Gaim, dan Drive, Bandai selaku sponsor dan penyumbang ide gila dari gimmick-gimmick mainan Kamen Rider semakin selektif dalam menghadirkan collectibles item-nya.

Terbukti sejak Kamen Rider Ghost, Henshin Belt Kamen Rider selalu jadi mainan terlaris di Jepang, hingga sekarang.

DX Ziku Driver, Henshin Belt Kamen Rider Zi-O, mainan terlaris di Jepang sepanjang tahun 2018.

Baca juga: "2020, Bandai andalkan DX Seiken Swordriver Kamen Rider Saber"

Saat rating sudah turun sampai ke 3%, penjualan mainan justru terus naik dan sudah mencapai 28,5 Miliar Yen atau sekitar 3,9 Triliun Rupiah di tahun 2019.

Angka ini baru dari penjualan mainannya saja, belum termasuk IP keseluruhan yang mencapai 31,2 Miliar Yen atau sekitar 4,3 Triliun Rupiah. Angka yang fantastis bukan?

Sayangnya, karena pandemi global, laporan keuangan Bandai Namco memprediksi penjualan mainan Kamen Rider di 2020 ini akan turun ke 27,5 Miliar Yen. Lagi-lagi masih tetap angka yang fantastis untuk sebuah serial anak-anak.

Kembali ke soal rating, sebetulnya persaingan platform bukan satu-satunya penyebab utama dari penurunan rating. Perlu diingat kalau angka pertumbuhan penduduk alias jumlah anak-anak di Jepang terus menurun setiap tahunnya.

Shonen Kamen Rider. Suka ngga suka, target utama serial ini tetap anak-anak.

Kamen Rider mengejar target audience 0-14 tahun, dimana populasi lokalnya saat ini hanya sekitar 15,4 juta atau 12,2% dari total penduduk Jepang yang mencapai 126 juta. Jadi kalau dulu kepemirsaan Kamen Rider tinggi, ya karena jumlah penonton anak-anaknya jauh lebih tinggi dari sekarang.

Next: Konsep “Siapa saja bisa jadi Kamen Rider” ternyata berawal dari kendala regulasi. Begitu juga dengan berkurangnya adegan motor dan Rider Kick. Ada yang bisa jawab? Kita bahas di materi selanjutnya! 

5 Andalan Seiken Swordriver, Pertaruhan Bandai di 2020-2021


Sudah bukan rahasia lagi kalau jualan mainanlah yang membuat suatu seri bisa terus bertahan sampai sekarang. Ngga jualan, ya ngga jalan. Karena biaya produksi Tokusatsu itu mahal cuy! Next time kita akan breakdown komponen budget termahal dari Tokusatsu. Stay tuned!


Bandai memiliki saham di Toei dan Tsuburaya, dan TV butuh content, maka jadilah Tokusatsu, iklan berseri sepanjang 30 menit selama 1 tahun penuh, dan serial baru akan terus hadir di tahun-tahun berikutnya.

Kamen Rider Zero One akan segera berakhir dan mulai 6 September, Kamen Rider Saber sudah siap hadir. 

Kamen Rider Reiwa #2: Saber, mulai 6 September 2020.

Bagi fans, selain detail kostum dan pemeran, yang paling ditunggu adalah seperti apa maian henshin belt beserta gimmick-nya. Karena inilah sesungguhnya jualan utama, yang akan menyambung nyawa si Saber selama setahun. Kalau anak-anak suka, Bandai happy, budget produksi pun akan terus mengalir.

Tapi jangan salah, semua gimmick yang dihasilkan Bandai untuk mainannya itu sudah berdasarkan riset dan pengembangan teknologi terkini. Buktinya mereka cukup sering dapat penghargaan inovasi dan desain untuk mainan-mainan yang mereka hasilkan, salah satunya untuk Disc Animal Hibiki yang meraih pernghargaan Good Design Award 2005.

Disc Animal: CD yang bisa berubah jadi binatang.

Dan yang terpenting, sejak Kamen Rider Ghost, sampai Zi-O, Henshin Belt Kamen Rider selalu jadi mainan dengan penjualan tertinggi di Jepang. Ngga heran kalau tiap tahun selalu ada target untuk mempertahankan prestasi ini.

Nah, sekarang kita langsung masuk ke Seiken Swordriver, alias mainan Henshin Belt yang dalam paket penjualannya sudah termasuk “pedang suci” sebagai alat berubah dari Kamen Rider Saber. Apa yang jadi andalan bandai kali ini?

Ziku Driver Kamen Rider Zi-O, mainan terlaris di Jepang sepanjang 2018.
  1. Mainan Senjata & Belt Pertama Kalinya digunakan oleh Rider Utama.

    Sebelum Kamen Rider Vulcan & Valkyrie di Kamen Rider Zero One berubah dengan Shotriser, sebetulnya sudah ada Kamen Rider Amazon (1974) dengan Henshin Belt Condler-nya yang terintegrasi dengan senjata, atau bahkan RX (1988) dengan Revolken-nya, tapi semua itu dijual terpisah.

    Tapi yang pelu diingat sebenarnya adalah baik Amazon dan RX tidak menggunakan belt-nya sebagai alat untuk berubah. Berbeda dengan Rider-Rider di era Heisei yang punya konsep siapa pun bisa berubah, selama memiliki belt dan memenuhi beberapa T&C.
    Trus gimana dengan Kamen Rider Faiz (2003)? Kan di belt-nya juga ada HP yang bisa berubah jadi pistol? Itu memang keunggulan Faiz, tapi Bandai lebih menganggap SB-555P sebagai Phone bukan main weapon.

  2. Buku Cerita sebagai Collectible Item.

    Tidak lengkap tentunya Henshin Belt tanpa berbagai gimmick yang bisa bikin beragam bentuk dan suara. Kita sudah pernah punya kartu di Ryuki (2002), Blade (2004), dan Decade (2009). USB di Double (2009), koin di OOO (2010), gembok di Gaim (2013), mobil-mobilan di Drive (2014), sekarang gilirannya buku.

    Wonder Ridebook tentunya bukan buku sembarangan. Karena dia bukan dibuat dari lembaran kertas, tapi semacam kotak dengan lembaran-lembaran mekanis yang bisa terbuka secara manual atau otomatis dalam kondisi tertentu.
    Karena ini buku cerita, tentunya kita bisa berharap dari judul-judul bacaan anak yang sudah populer di seluruh dunia. Seperti "Jack dan Kacang Polong", juga "Peter Pan" yang di serial ini disebut Peter Fatasista. Setidaknya sudah ada 50 buku yang disiapkan Bandai sebagai collectibles item pendukung Kamen Rider Saber.

  3. Contactless Point yang Lebih Banyak.

    Trus canggihnya apa sih buku dan senjata pedang ini? OK bukunya bisa punya suara dan tombol-tombol aktivasi rahasia, trus apa lagi? Ternyata, pedang suci ini dilengkapi dengan 3 contactless point yang bisa mendeteksi berbagai macam jenis buku, untuk menghasilkan berbagai macam bunyi, termasuk suara-suara jurus pamungkas.
    Jadi, saat buku-buku ini diletakkan di belt, posisi pedang sudah harus berada di dalam belt-nya dulu, agar fitur suara-suara bisa keluar maksimal. Bisa juga saat pedang sudah keluar, buku-buku ini di dekatkan ke contactless poin untuk mengaktifkan bunyi dari jurus andalan yang berasal dari buku.

  4. Kombinasi Gambar yang Kaya.

    Pada tahap pertama, buku-buku di serial Kamen Rider Saber terbagi dalam 3 kategori:
    - Legend: Hewan Legenda
    - Zoo: Hewan (bukan legenda)
    - Story: Cerita

    Buku-buku dari kategori Legend ditempatkan di kanan, Zoo di tengah, dan Story di kiri. Saat pedang suci ditarik, semua buku akan terbuka dan membentuk kombinasi gambar yang melambangkan form yang akan tercipta.
    Semakin banyak buku-buku yang kamu punya, semakin banyak pula kombinasi form yang kamu punya.

  5. 2 Seiyu Termana dalam 1 Belt.

    Dengan gimmick buku yang bisa bersuara, Bandai membutuhkan karakter pengisi suara yang punya suara unik ala pembaca dongeng yang mampu membuat anak-anak tertarik untuk mendengarnya berulang kali tanpa rasa bosan. Dan pilihan itu jatuh pada Akio Otsuka, seiyu berusia 60 tahun yang terkenal di animasi "Black Jack" dan sebagai Rider di "Fate/ Zero."

    Di Tokusatsu, Akio sebetulnya juga bukan nama baru, karena ia pernah terlibat sebagai pengisi suara penjahat di Megaranger (1997), Gingaman (1998), Gogo-V (1999), juga Champ alias Oushi Black, Ranger Hitam di Kyuranger (2017).
    Sedangkan suara nge-rock yang keluar dari pedangnya disuarakan oleh Eizo Sakamoto, yang tidak lain tidak bukan adalah vokalis Animetal dan JAM Project. Buat kamu fans Tokusatsu era 2000-an pastinya ngga asing dong? 

DX Seiken Swordriver ini baru akan dijual di Jepang mulai 5 September, tapi ada juga kloter perdana yang diundi dan rencana dikirim per 19 Agustus 2020 dari Premium Bandai, yang tidak hanya berisi set DX Seiken Swordriver + Wonder Riderbook Brave Dragon, tapi juga ada bonus spesial Wonder Ridebook:  Peter Fantasista dan Hiden Secret’s Kamen Rider Zero One.

Akankah Seiken Swordriver jadi mainan terlaris selanjutnya?

Dalam kondisi normal, DX Seiken Swordriver ini dijual seharga 7.678 Yen atau sekitar 1 juta rupiah. Berminat?