Search Anything...

Sabtu, 28 Januari 2023

“Always be aware of whether a 3-year-old can play.” - Don Onitaijin's Designer, Shinta Iwatani


Selain Hak Cipta dan Merek, ada objek Kekayaan Intelektual lain yang juga dilindungi, yakni Desain Industri.

Desain Industri menurut UU No. 31 Tahun 2000/ UU Desain Industri didefinisikan sebagai suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Jika memiliki desain pola/ pattern yang unik, kemasan produk yang beda dari yang pernah ada sebelumnya, atau dalam hal tokusatsu itu desain karakter, robot, dan semua mainan-mainannya yang tiap tahun sudah pasti ada yang baru, maka semuanya bisa didaftarkan sebagai desain industri yang dilindungi kekayaan intelektualnya.




Yang namanya dilindungi, tentunya tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak lain tanpa izin, atau akan berhadapan dengan sanksi hukum.

Namun perlindungan atas desain ini punya usia yang cukup pendek, yakni hanya 10 tahun saja dan tidak dapat diperpanjang. Maka dari itu, produsen diharapkan dapat memaksimalkan produknya, di-milking sampai habis selama 10 tahun itu. Caranya? Dengan menawarkan lisensi ke banyak pihak untuk membuat produk turunan atau apa pun yang terinspirasi dari desain yang dimiliki.

Lalu bagaimana kalau sudah lewat 10 tahun?
Ya desain itu sudah dianggap usang dan dapat digunakan oleh pihak lain tanpa izin.



Perlindungan desain yang cukup singkat membuat produk yang sudah berusia lebih dari 10 tahun itu bebas digunakan oleh pihak lain, selama tidak menggunakan merek yang sama. Karena kalau menggunakan merek yang sama, bisa kena pelanggaran Merek.

CONTOH:
[Desain robot Daizyujin/ Megazord MMPR terlindungi sejak 1992]
Perlindungannya otomatis berakhir di tahun 2003.

Maka di tahun 2004, siapa pun boleh bikin produk dengan desain serupa, tidak perlu izin ke BANDAI, selama tidak menggunakan nama Daizyujin atau Megazord.

Dalam mendaftarkan suatu desain, hanya bisa diterima jika memiliki unsur kebaruan, alias tidak sama dengan desain lain yang sudah pernah didaftarkan sebelumnya.

INDUSTRIAL DESIGN “DON ONI TAIJIN”
Robot fenomenal dari SENTAI Donbrothers yang menjadi kandidat kuat mainan terlaris 2022 ini terdaftar Kekayaan Intelektualnya atas nama BANDAI, dengan menyertakan 6 nama desainer sekaligus, yakni:

  1. Akira Terano (Kepala Divisi Bandai: Sentai)
  2. Satoshi Kimura (Direktur Teknis Bandai, pemegang paten atas join/ konektor)
  3. Shinta Iwatani (Senior Designer - Support)
  4. Shoichiro Iwaki (Designer Utama Don Onitaijin)
    Desainer utama ini jadi penanggung jawab utama atas perubahan, penggabungan, & artikulasi.
  5. Takuya Tsurumaki (Designer Muka Don Onitaijin/ Designer Utama Zenkaioh - Robotnya Zekaiger)
  6. Akira Yamamoto (Designer Ilustrasi Plex, anak perusahaan Bandai)




Dari list di atas bisa dilihat kalau semua pihak yang terlibat dari sisi desain tetap dicatatkan sebagai desainer. Mulai dari desainer ilustrasinya, supporting design, senior, designer join/ artikulasi yang tidak terlibat langsung, sampai bos penanggung jawab juga diakui namanya.

Mereka pun berhak mendapatkan royalti penuh selama 10 tahun atas pemanfaatan Don Onitaijin.
Terkait dibalik layarnya, Shinta Iwatani membocorkan kalau DX Don Oni itu awalnya tetap mau dibuat dengan ukuran standar Sentai Robo 25cm. Tapi mengingat gimmick artikulasi yang ada tidak memungkinkan untuk memenuhi aturan “Safety Standards & Industrial Standard Parts,” dimana ukuran baut untuk mainan anak harus mengikuti aturan tertentu, maka DX Don Onitaijin berakhir dengan aturan jumbo yang justru menjadi gimmick marketing tersendiri.



Tidak lupa, ia juga mengingatkan juniornya, Shoichiro Iwaki yang baru bergabung ke BANDAI di tahun 2019 kalau yang ia buat itu mainan untuk anak 3 tahun. Jadi ga’usah neko-neko. ;)

Minggu, 22 Januari 2023

Hyper Detail! Patent Design: Zanglass Sword

Patent Registered by BANDAI

Zanglass Sword from Avataro Sentai Donbrothers on October 15, 2021, or more than 5 months before the air date.




Designers for Zanglass Sword:

  1. Takuya Tsurumaki (PLEX)
  2. Akira Yamamoto (PLEX)
  3. Satoshi Kimura (BANDAI)
  4. Ryo Sejiri (BANDAI)
  5. Hayato Higashiminami (BANDAI)
  6. Nobuyuki Ito (BANDAI)
  7. Hirofumi Matsuo (BANDAI)



Don't forget to follow Facebook & subscribe YouTube The14thRider for more information about Tokusatsu's Patent Design.


Minggu, 15 Januari 2023

Hyper Detail! Patent Design: DonBlaster VS Geartlinger

Patent Registered by BANDAI

DonBlaster from Avataro Sentai Donbrothers on October 15, 2021, or 5 months before the air date.




Designers for DonBlaster:

  1. Takuya Tsurumaki (PLEX)
  2. Akira Yamamoto (PLEX)
  3. Satoshi Kimura (BANDAI)
  4. Shoichiro Iwaki (BANDAI)
  5. Kensuke Sakai (BANDAI)
  6. Ryo Sejiri (BANDAI)



Geartlinger from Kikai Sentai Zenkaiger on November 26, 2020, or 4 months before air date.




Designers for Geartlinger:

  1. Shinichiro Shirakura (TOEI)
  2. Takuya Tsurumaki (PLEX)
  3. Masayuki Endo (BANDAI)
  4. Akira Terano (BANDAI)
  5. Hirotaka Tanaka (BANDAI)
  6. Misako Nakano (BANDAI)
  7. Ryo Sejiri (BANDAI)



Don't forget to follow Facebook & subscribe YouTube The14thRider for more information about Tokusatsu's Patent Design.

Selasa, 10 Januari 2023

Hyper Detail! Patent Design: Sentai Gear VS Avataro Gear



Fakta bahwa di era digital kalau rating penonton TV untuk Tokusatsu, baik itu untuk Kamen Rider maupun Sentai terus menurun. Kondisi Sentai diperparah dengan menurun drastisnya penjualan mainan, karena Power Rangers sudah diambil alih oleh Hasbro dan tidak lagi memberikan keuntungan untuk Bandai.

Bandai bagi Sentai bukan hanya produsen mainan, tapi investor besar yang juga pemilik dari Kekayaan Intelektual Sentai (dan Kamen Rider), terutama untuk Patent Design atau di Indonesia dikenal sebagai Desain Industri untuk seluruh karakter jagoan dan robot yang ada di serial ini.






Toei memang pemilik Merek Dagang dan Hak Cipta atas serialnya, jalan ceritanya, ide kreatif, serta bisnisnya, tapi pemilik desain atas karakter jagoan dan gadget, serta robot dari serial ini semua Kekayaan Intelektualnya didaftarkan dan dimiliki oleh Bandai dan Plex, selaku anak perusahaan yang khusus membuat desain-desain dari mainan-mainan yang dibuat oleh Bandai.

Namun, Bandai tidak melupakan kontribusi dari Produser Toei yang juga banyak memberikan ide dalam proses desainnya.

Contohnya untuk Sentai Gear ini, nama Shinichiro Shirakura, Direktur sekaligus Produser Toei untuk Zenkaiger turut disertakan sebagai desainer seluruh karakter & robot di serial ini. Selebihnya ada kepala divisi mainan anak, supervisor untuk serial Sentai, desainer lainnya dari Bandai yang tugasnya lebih ke teknis mekaniknya, dan tentunya desainer dari Plex yang membuat ilustrasi awalnya.






Untuk Sentai Gear, walaupun Zenkaiger pertama kali tayang pada 7 Maret 2021, tapi printilan desainnya sudah didaftarkan Bandai ke Kantor Kekayaan Intelektual Jepang sejak 26 November 2020, atau lebih dari 3 bulan sebelumnya.

Sedangkan sebagai desainernya, Bandai mencantumkan nama-nama sebagai berikut:

  1. Shinichiro Shirakura (TOEI)
  2. Takuya Tsurumaki (PLEX)
  3. Masayuki Endo (BANDAI)
  4. Akira Terano (BANDAI)
  5. Hirotaka Tanaka (BANDAI)
  6. Kensuke Sakai (BANDAI)
  7. Ryo Sejiri (BANDAI)

Ternyata untuk gimmick kecil yang kita anggap sepele, orang-orang yang terlibat sebagai desainernya lumayan banyak juga.






Uniknya, untuk serial selanjutnya, Bandai tetap menggunakan gimmick yang kurang lebih sama. Namun demikian, nama-nama tadi tidak semuanya dilibatkan kembali.

Karena di tahun selanjutnya, untuk Avataro Sentai Donbrothers yang mulai tayang pada 6 Maret 2022, Bandai mencantumkan nama-nama sebagai berikut untuk desainernya:

  1. Takuya Tsurumaki (PLEX)
  2. Akira Yamamoto (PLEX)
  3. Akira Terano (BANDAI)
  4. Satoshi Kimura (BANDAI)
  5. Kensuke Sakai (BANDAI)
  6. Ryo Sejiri (BANDAI)
  7. Yuko Masukawa (BANDAI)
Dari daftar di atas, bisa dilihat hanya Takuya Tsurumaki dari Plex, serta Akira Terano, Kensuke Sakai, dan Ryo Sejiri dari Bandai yang kembali mengerjakan Sentai. Keterlibatan Akira Terano ini yang kemudian banyak mendatangkan keuntungan bagi Sentai berkat kegigihannya dalam menghadirkan Sentai Robo berartikulasi dengan ukuran besar untuk DX Don Onitaijin.











Bagaimana cerita dibalik layar pembuatan Don Onitaijin? Kita bahas di artikel selanjutnya.