Search Anything...

Jumat, 29 Januari 2021

HIDUP & MATINYA METAL HEROES


Kalau kita bicara Metal Heroes, maka hanya terbatas pada serial jagoan produksi Toei & tayang di TV Asahi.

Kalau ada seri jagoan lain produksi Toei, dengan kostum serupa, tapi tayang di TV lain, seperti Byclosser di TV Nippon, atau Changerion di TV Tokyo, maka itu tidak termasuk Metal Heroes.

Lebih spesifik lagi, Metal Heroes adalah jagoan-jagoan yang hadir di serial berikut:

1. Uchu Keiji Gavan (1982)
2. Uchu Keiji Sharivan (1983)
3. Uchu Keiji Shaider (1984)
4. Kyoju Tokuso Juspion (1985)
5. Jiku Senshi Spielban (1986)
6. Chojinki Metalder (1987)
7. Sekai Ninjasen Jiraiya (1988)
8. Kido Keiji Jiban (1989)
9. Tokkei Winspector (1990)
10. Tokkyu Shirei Solbrain (1991)
11. Tokuso Exceedraft (1992)
12. Tokuso Robo Janperson (1993)
13. Blue SWAT (1994)
14. Juko Beetle Fighter (1995)
15. Beetle Fighter Kabuto (1996)
16. Beetle Robo Kabutack (1997)
17. Tetsuwan Tantei Robotack (1998)

Okay, sampai sini ditegaskan lagi kalau ada jagoan lain yang keberadaannya di luar dari 17 seri di atas, walaupun badannya metalik atau apa pun, maka tidak termasuk Metal Heroes. Trus masuknya ke mana? Other Heroes!

TAPI...
Saat Gaban pertama kali dibuat, baik Toei, Bandai, atau pun TV Asahi tidak pernah menamakan ini sebagai Serial Metal Heroes.

Istilah Metal Hero Series baru muncul di tahun 1995 untuk mempromosikan B-Fighter, tapi tidak mengikutsertakan Jiraiya yang memang secara kostum tidak metalik.

Serial yang tayang setelahnya, Kabutack dan Robotack juga tidak disebut Metal Heroes, tapi “Family Tokusatsu no Sekai.”

Jiraiya baru bergabung ke Metal Heroes di tahun 2000, diikuti Kabutack & Robotack dua tahun kemudian.

BTW, karakter atau serial yang sudah lama tidak tayang pun bukan berarti fans-nya hilang.

Metal Heroes ini adalah salah satu contoh terbaiknya.

Fans Gaban/ Sharivan/ Shaider/ Metalder/ Winspector/ Jiban tetap menyukainya walaupun serialnya sudah lama tidak ada atau dibuat lagi versi terbarunya.

Karena lanjut atau tidaknya sebuah serial itu tidak ada hubungan dengan hidup-matinya seorang fans.

Bahkan lebih spesifik, kalau seorang Fans hanya menyukai Gaban, dia boleh saja disebut sebagai Fans Metal Heroes. Karena seorang Fans TIDAK PERLU menyukai semuanya. TIDAK ADA KEWAJIBAN juga untuk menyukai semuanya. Jadi lanjut atau tidaknya sebuah serial itu tidak perlu diratapi berlebihan.

Karena di industri TV, tidak ada yang abadi. Program baru akan selalu datang silih berganti, menggantikan yang lama, yang lebih menguntungkan dan disukai. Berlaku di seluruh dunia, entah itu di Jepang, Amerika, Inggris, Indonesia, atau negara mana pun.


Mengantisipasi absennya TV dari tayangan Tokusatsu yang ditinggalkan Ultraman dan Kamen Rider, Produser Toei, Susumu Yoshikawa mengusulkan jagoan baru yang secara konsep dan eksekusi harus lebih baik dari Kamen Rider.

Ide itu muncul setelah melihat ilustrasi mainan baru dari Bandai yang dibuat oleh Katsushi Murakami, yang menggambarkan sosok jagoan berkostum metalik dan memegang pedang di luar angkasa.

Tapi untuk mewujudkan ide itu, butuh dana yang besar. Karena butuh kostum dengan teknologi baru yang harganya mahal, juga proses pengambilan gambar & efek yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yang sifatnya akan penuh trial & error.

Dengan pengalaman dan jam terbang tinggi, Susumu yang sebelumnya melahirkan Sentai, akhirnya dipercaya memproduksi Gaban dengan budget nyaris 2x lipat dari serial Tokusatu lain yang pernah ada.


Kostum metalik ini dari desain memang menarik. Belum pernah ada jagoan sebelumnya yang punya kostum shiny seperti ini.

Tapi untuk membuatnya, butuh teknologi baru yang tidak murah. Teknologi itu disebut dengan JOUCHAKU System.

BENAR! Jouchaku atau proses pelapisan plat metalik itu memang istilah sungguhan yang digunakan untuk membuat kostum Gaban.

Proses pelapisan ini harus berhati-hati, tidak boleh ada satu pun gelembung udara yang masuk. Karena kalau itu terjadi, akan muncul letupan besar di lapisan plat metalik berbahan FRP (Fiber Reinforced Plastic) itu.

TAPI, masalah kemudian muncul.

Kostum yang dibuat oleh Rainbow ini terlalu istimewa. Sangat berkilau layaknya sebuah cermin yang bisa memantulkan cahaya, termasuk sinar matahari.

Sekali dua kali mungkin tidak apa, tapi kalau setiap shooting pantulan sinar matahari terus masuk melalui lensa, sensor kamera jadi cepat rusak, juga bisa membutakan mata kameramennya.

Untuk itu dibuatlah konsep ruang/ dimensi gelap di mana sang jagoan bisa bertarung tanpa merusak kamera.

Konsep ruang/ dimensi gelap ini juga menjadi solusi untuk perpindahan lokasi dari tengah kota ke medan pertempuran yang bebas gangguan.

Untuk menambah efek keren di kegelapan, maka dibuatlah mata menyala. Yang ternyata jadi sebuah konsep baru yang sangat populer dan masih terus digunakan hingga sekarang.

Kembali ke kostum...
Untuk kebutuhan shooting yang beragam, selain kostum berkualitas super dengan plat FRP metalik tadi, juga dibuat 2 tipe kostum lain yang lebih rendah:
- FRP Cat silver
- Busa Silver


Nah, ini timeline Metal Heroes, baik yang tayang di Jepang, juga adaptasinya di Amerika.

Ada fakta unik di sini yang saya sendiri baru tahu, kalau ternyata istilah Metal Heroes itu baru resmi digunakan sejak tahun 1995 untuk mempromosikan B-Fighter.

Istilah yang sebelumnya digunakan adalah "Hi-Tech Hero Series"

Tapi seperti yang sudah disebutkan di pengantar, Jiraiya, Kabutack, & Robotack baru dimasukkan ke Metal Heroes di tahun 2000-2002.

Sejak saat itu Metal Heroes vakum selama 10 tahun dan baru bangkit kembali untuk merayakan 30 tahun Gaban di tahun 2012. Mulai dari film yang menampilkan kembalinya Retsu Gaban bertemu Gokaiger, kemudian promo film di serial Gobusters, dan puncaknya tentu saja film Gavan The Movie itu sendiri.

Gavan The Movie, juga Gokaiger VS Gavan termasuk laris, makanya Toei tidak ragu untuk memasukkan kembali Metal Heroes dalam produksi mereka.

Performa dari masing-masing film/ seri yang melibatkan Metal Heroes bisa dilihat di gambar selanjutnya.

BTW, Indonesia termasuk negara yang beruntung karena beberapa event terkait Metal Heroes pernah terselenggara:
- Live di Istora Senayan, Uchu Keiji + Goggle-V
Feat. Kenji Ohba & Junichi Haruta
- Live di Istora Senayan
Feat. Spielban & Juspion
- Indonesia Comic Con 2015
Feat. Kenji Ohba
- Indonesia Comic Con 2016
Feat. Kenji Ohba, Hiroshi Watari, & Akira Kushida
- POPCON Asia 2017
35 thn Gavan, Rilis DVD Resmi, & Jouchaku Challenge with Desta Club 80's
Feat. Kenji Ohba & Yuma Ishigaki.


Sekarang kita bahas performa kepemirsaan dari Metal Hero Series...

Sekilas kita bisa melihat hanya Gavan, Sharivan, Shaider, Juspion, Spielban, Winspector, dan Solbrain yang performanya di atas rata-rata.

TAPI...
Kita bisa lihat juga kalau serial ini sudah empat kali pindah jam tayang, yang sialnya terjadi saat serialnya sedang berjalan.

Kalau kalian sudah baca penjelasan saya tentang rating di sini:

Maka tiap jam tayang memiliki demografi kepemirsaan yang berbeda. Orang yang biasa nonton TV di Jumat malam, bisa jadi bukan orang yang sama yang nonton TV di Minggu pagi. Atau Fans yang biasa nonton Senin Malam, belum tentu bisa nonton serial favoritnya di Minggu pagi.

Makanya kita TIDAK BISA membandingkan performa serial dari jam tayang yang berbeda. Dengan demikian kita tidak bisa bilang Gaban lebih bagus dari Winspector. Atau Metalder lebih jelek dari Blue SWAT. Karena masing-masing hari dan jam, punya jenis penonton dengan selera yang berbeda, juga dengan tingkat persaingan yang berbeda pula.

Ada beberapa case menarik yang bisa dibahas di sini adalah:

1. Karakter Annie mendominasi Shaider

Ini adalah strategi yang diambil TV Asahi & Toei untuk menarik lebih banyak penonton cewek agar suka dan terinspirasi oleh aksinya.

Karena riset menunjukkan penonton TV di Jumat malam semakin didominasi cewek, jadi kalau mau dapat rating tinggi, harus bisa menarik minat mereka. Kalau TV Asahi & Toei tetap memaksakan aksi macho ala Kenji Ohba/ Watari di Gavan-Sharivan kembali muncul di Shaider, ratingnya akan semakin merosot.

2. Kenapa Penonton Metalder Sedikit???

Ada beberapa penyebab dari rendahnya rating Metalder
- Cerita yang terlalu berat untuk dicerna anak.
- Antusias anak-anak saat itu sudah dikuasai Saint Seiya & Kinikuman, jadi tidak terlalu peduli dengan Metalder.
- Bandai yang coba fokus menjual mainan dari musuh-musuh Metalder justru memperburuk minat anak, karena mengorbankan cerita.
- Pindah jam tayang dari Senin malam ke Minggu pagi mulai eps.25. Karena di Senin malam TV Asahi menayangkan siaran langsung turnamen voli.
- Resiko pindah jam tayang adalah mencari penonton baru. Metal Heroes cukup struggle di jam 9.30, akhirnya geser ke jam 8 pagi dan menemukan performa terbaiknya mulai Winspector.

Trus kenapa setelah Robotack tidak lanjut lagi?
Lanjut dong, tapi kan saat itu Robotack tidak dianggap Metal Heroes, tapi “Family Tokusatsu no Sekai.” Dan “Family Tokusatsu no Sekai” berikutnya adalah Moero Robocon.

Tapi Robocon ini adalah karya Ishimori Shotaro, jadi saat Kabutack & Robotack dimasukkan ke dalam Metal Heroes, maka merekalah Metal Heroes terakhir.

Lha, trus kenapa konsepnya berubah dari BF-Kabuto jadi kekanakan seperti Kabutack?

Ya karena selera anak-anak di Minggu pagi sudah berubah. Butuh konsep yang lebih ceriaaa. Hahaha.

Tuh, rating Kabuto & BF Kabuto rendah kan?
Giliran dibikin Fun seperti Kabutack & Robotack, peningkatannya lumayan signifikan.

Tayangnya Robocon karya Ishimori di jam tayang Metal Heroes juga membuka jalan untuk kembalinya karya Ishimori lainnya: Kamen Rider.


Metal Heroes kemudian dibangkitkan lagi di tahun 2012. Tapi kenapa Metal Heroes lebih sering team up dengan Sentai?

Karena secara right/ hak cipta lebih mudah, sama-sama punya Toei, dan tidak perlu melibatkan Ishimori Pro. Juga menghindari konfrontasi langsung dengan Kamen Rider.

Masih ingat kan kalau Metal Heroes itu memang dibuat untuk mengalahkan Kamen Rider?

Maka saat Toei ingin membuat Gavan The Movie yang merayakan 30 tahun kelahiran Metal Heroes di 2012, media yang dipakai untuk promosi adalah serial & movie Sentai.

Antusias fans waktu itu sangat baik, karena Sentai Gokaiger juga merayakan ultah Sentai ke-35.

"Gokaiger VS Gavan The Movie"
Tayang: 21 Januari 2012
Jumlah Layar: 263
Jumlah Penonton: 159ribu dalam 2 hari
Pemasukan dari Tiket: 160,75 juta Yen.

"Tokumei Sentai Go-Busters eps.31-32"
Tayang: 23 & 30 September 2012
Rating eps.31 = 5,1%
Rating eps.32 = 4,9%
Average Go-Busters = 4,1%
Penampilan Gavan type G di serial ini sukses meningkatkan jumlah penonton.

"Gavan The Movie"
Tayang: 20 Oktober 2012
Jumlah Layar: 171
Jumlah Penonton: 60ribu dalam 2 hari
Pemasukan dari Tiket: 73,95 juta Yen

CATAT: Saat berdiri sendiri, jumlah penonton Gavan tidak sebesar saat team up dengan Gokaiger atau Kamen Rider di film selanjutnya...

"Super Hero Taisen Z"
Tayang: 27 April 2013
Jumlah Layar: 289 layar
Jumlah Penonton: 201ribu penonton dalam 2 hari
Pemasukan dari Tiket: 940 juta yen

"Sharivan & Shaider Next Generation"
Screening: 7 September 2014
DVD Release:
- 10 Oktober 2014: Sharivan
- 7 November 2014: Shaider

"Shuriken Sentai Ninninger"
Menampilkan Jiraiya.
Tayang: 29 November 2015
Rating eps.34 = 4,6%
Average Ninninger = 3,9%
Lagi-lagi kehadiran Metal Hero berhasil meningkatkan jumlah penonton.

Sejak itu, Toei sudah mengontak Sutradara Koichi Sakamoto untuk membuat beberapa film terkait Metal Heroes, tapi karena sepanjang 2016 itu Koichi sibuk, filmnya baru bisa direalisakan di tahun 2017.

Dan tidak bisa berdiri sendiri, karena takut penontonnya sedikit, maka tetap harus ditemani Sentai...

2017: "Space Squad: Gavan VS Dekaranger"
2018: "Kyuranger VS Space Squad"

Menurut Sutradara Koichi Sakamoto yang diwawancara majalah Figure-Oh, Space Squad tidak lanjut karena Toei & Toei AG harus fokus ke produksi produk yang lebih disukai pengiklan general audience (penontonnya lebih umum/ banyak), yakni Sentai Summer Movie.

2019: Ryusoulger Movie
2020: Kiramager Movie
(geser ke Januari 2021 karena Covid-19)

Dengan plan yang demikian, maka untuk saat ini Metal Heroes harus mengalah dulu dari Super Sentai.


Tidak salah kalau Kamen Rider yang sekarang dikatakan mirip Metal Heroes. Karena yang keren-keren itu pasti akan terus menginspirasi, apalagi yang bikin ya dia-dia juga.

Tapi kehadiran Metal Heroes di Kamen Rider memang sudah ada sejak Heisei Rider kedua: Kamen Rider Agito (2001).

Saat itu muncul karakter "Victory One System", armor tempur yang dibuat Polisi untuk bersaing dengan Kamen Rider G3.

Dari kostumnya sendiri, V1-System menggunakan mold dari helm Solbrain Solbraver, badan Jiban + G3-X, dan bentuk kaki yang mendekati Exceedraft. Tribute 20 tahun Metal Heroes yang sempurna bukan?


Tak kenal maka tak sayang...
Kalau kamu ngaku fans Metal Heroes, kamu harus kenal siapa mereka dan apa saja perannya dalam melahirkan dan menjaga eksistensi para jagoan metalik.

1. Susumu Yoshikawa
(13 Oktober 1935 - 10 July 2020)
Produser andalan Toei yang sudah melahirkan banyak serial populer, termasuk Goranger dan Sentai-Sentai lainnya s/d Goggle-V.
Ia juga yang memperjuangkan Kenji Ohba untuk berperan sebagai Gaban. Setelah Gaban sukses, Susumu terus jadi Produser Metal Heroes sampai Jiban, sebelum akhirnya melahirkan Kamen Rider Black!
Dan terus lanjut sampai Shin, ZO, J, Sentai OH Ranger, dan Changerion.

Kalau mau tau lebih lanjut dengan profil Susumu Yoshikawa, saya sudah pernah membahasnya di sini:
https://www.facebook.com/the14thrider/posts/104595714678455

2. Katsushi Murakami
(23 September 1942 - now)
Desainer pertama Bandai yang awalnya membuat kemasan, membuat logo Popy, sampai akhirnya mendesain lini mainan terkenal Chogokin, Popinica, Machine Robo, hingga Sentai Robo.
Ia kemudian mendirikan dan memimpin anak perusahaan Bandai: Plex, yang khusus bergerak dalam mendesain karakter dan mainan.

Dari goresan tangannya muncul ilustrasi jagoan baru yang kemudian dilirik oleh Susumu, dan akhirnya menjadi Metal Hero pertama. Ia juga yang membuat semua desain karakter utama Metal Heroes sampai Robotack.

Konsep mata menyala dari balik visor juga berasal darinya.

3. Kenji Ohba
(5 Februari 1955 - now)
Pemeran Gaban ini sudah ngga perlu diperkenalkan lagi lah ya... Aktor yang sempurna untuk memerankan Gavan dan beberapa kali hadir di seri Metal Heroes lain, seperti Sharivan, Shaider, Metalder, dan Jiraiya. Ia juga sudah 4 kali datang ke Indonesia.

Ada banyak fakta unik lainnya tentang Kenji Ohba, sudah pernah saya tulis di sini:
https://www.facebook.com/notes/goshen-media/101-fakta-tentang-kenji-ohba/291232021278024/

4. Koichi Sakamoto
(29 September 1970 - now)
Bapak yang satu ini adalah seorang stuntman yang merantau ke Amerika. Sempat jadi suit actor kroco di MMPR sampai akhirnya dipecaya menjadi Sutradara Aksi VR Troopers, naik jadi Sutradara Power Rangers, sampai akhirnya jadi Executive Producer Power Rangers sejak 2003 sampai kontraknya berakhir dengan Disney di 2009.

Berkat kedekatannya dengan Produser Toei, Hideaki Tsukada, ia dipercaya mengerjakan banyak serial Tokusatsu produksi Toei. Dan saat Metal Heroes kembali hadir dengan Space Squad, cuma Koichi yang dipecaya untuk menanganinya.

5. Akira Kushida
(17 Oktober 1946 - now)
Tidak lengkap seri Metal Hero tanpa suara Akira Kushida. Semua lagu-lagu yang dibawakannya jadi fenomenal. Saat konser di Indonesia Comic Con 2016, Akira juga membawakan banyak lagu-lagu Metal Heroes.

6. Michiaki Watanabe
(19 Agustus 1925 - now)
Dikenal juga dengan nama Chumei Watanabe, Kakek ini sudah banyak melahirkan lagu-lagu legendaris, seperti Mazinger Z, Great Mazinger, Jeeg, Goranger s/d Goggle-V, sebelum ia diminta mengerjakan musik dari Gaban.

Uniknya, saat diminta mengerjakan Gaban, ia tidak dibayar untuk mengerjakan banyak lagu, karena budget di awal sudah habis untuk kostum dan efek.

Tapi Michiaki tetap membuatkan banyak lagu untuk Gaban, karena ia percaya kalau Gaban ke depannya akan untung. Dan itu benar. Akhirnya kita bisa menikmati banyak musik-musik memorable dan unik, termasuk BGM Laser Blade yang legendaris itu.

Saat Gaban kembali hadir di tahun 2012 dan Space Squad (2017), Kakek ini kembali dihubungi untuk membuat musik versi barunya.


Dari awal saya ngikutin Tokusatsu, bahasa memang selalu jadi kendala.

Banyak informasi yang sudah tertulis resmi, tapi tidak sampai ke Fans karena mereka tidak tahu kalau info/ penjelasan resminya sudah dimuat di official site atau dalam bentuk buku, dan diperparah lagi dengan kebiasaan buruk senang berasumsi sendiri-sendiri, suka-suka, cuma mau terima info yang disuka aja.

Maka dari itu, kalau ada uang lebih, ada baiknya investasikan untuk membeli buku dan belajar Bahasa Jepang. Karena walaupun Google Translate sudah semakin canggih, kesalahan fatal masih bisa terjadi.

Terima kasih sudah menyimak #RabuGrafik #MetalHeroes kali ini. Sudah panjang tapi pasti belum menjawab semua. Maka dari itu, silakan banget kalau ada hal-hal lain yang ingin ditanyakan .


Timeline Bandai Membuat Sentai



“Tokusatsu itu cuma iklan mainan 30 menit gan!”

“Apalagi Sentai, tontonan bocah tuh~”


Well, pernyataan tadi tidak sepenuhnya benar, tapi tidak sepenuhnya salah juga. Karena ada bisnis besar di sini. Tidak hanya bisnis yang menghidupi pabrik mainan, tapi juga produsen merchandise, pertunjukan panggung, media, agency, termasuk aktor-aktris, musisi, dan pekerja kreatif di industri hiburan.

Tapi Sentai itu memang core business-nya jualan mainan.

Berikut ini #funfactfriday tentang Sentai menurut Manager Boys Toy Bandai Sentai Division, Taku Nakano, yang cuma punya 7 anak buah.


Tema besar utama itu biasanya Organik VS Teknologi, Hewan atau Kendaraan? Atau gabungan?

Yang jelas tidak boleh ada tema sama hadir back to back. Dan yang terpenting, tema tersebut harus disukai anak-anak. Ini pekerjaan yang cukup tricky.

Karena walaupun trend berulang dan bisa diprediksi, tapi apakah benar anak-anak di tahun depan benar-benar menyukai tema yang dihadirkan, selalu jadi misteri.


Setelah dapat tema, tinggal tambah Sentai, jadilah Tema Sentai Nama (ran)ger. ^^;


Tim Sentai Bandai harus bisa membuat konsep robot dalam setahun. Seperti apa robot utamanya, berapa jumlah robotnya, apa gimmick-nya, bagaimana mekanismenya. Dst-dst.

Sudah jadi tradisi kalau 1 robot utama, akan jadi inti dan hadir terus sepanjang tahun. Ini adalah bentuk komitmen Bandai pada orang tua, “Setidaknya beli satu saja, anak Anda tidak akan ketinggalan trend selama setahun.”


Collection Item sudah jadi hal wajib. Karena semakin banyak terjual, semakin besar pula pemasukan. Masalahnya konsep & teori tidak selalu sukses saat sudah direalisasikan.

Kesuksesan GoOnger, Gokaiger, Kyoryuger, & ToQger tidak mudah terulang.


Perusahaan desain milik Bandai ini kemudian akan memoles seluruh konsep karakter, morpher, senjata, dan robot dalam balutan desain yang menarik.


Toei sebagai PH punya pertimbangan besar di sini. Karena dia yang paham secara look akan feasible atau tidak untuk direalisasikan.


Model kemudian dilempar ke props maker/ Rainbow untuk mulai dibuat versi besar dan kostumnya. Tapi bagi Bandai, dari versi prototype masih ada 7-8x proses revisi. Makanya kadang terjadi perbedaan detail dari versi kostum dengan versi mainan yang dijual.


Sementara Toei mulai sibuk menggarap storyboard, produksi kostum & props, juga draft visual efek, Bandai terus menerus melakukan riset pasar untuk mainan barunya.

Caranya dengan mengundang anak-anak mulai usia 3 tahun untuk main dan mengetahui respon mereka.


Bagaimana kalau ternyata anak-anak tidak suka?

Tidak bisa balik lagi ke awal, caranya ditambah/ ganti gimmick yang anak-anak lebih suka.

Evaluasi sepanjang series pun tetap dilakukan, tapi jarang terjadi pembatalan atau penambahan produk di luar rencana.

Lain kali kita bahas apa saja job desc, persyaratan, dan gaji kalau bergabung ke timnya Nakano.

Fans Ketemu Idola: Reino Barack



Saya agak telat waktu tau Indonesia punya Super Hero pertama yang kerjasama resmi dengan Ishimori Pro, perusahaan yang membuat Kamen Rider.

Tapi dari situ langsung saya cari tau siapa orang dibalik BIMA Satria Garuda dan janjian untuk ngobrol-ngobrol. Karena kalau ada orang Indonesia yang proposalnya bisa nembus ke Jepang untuk bikin Tokusatsu itu pastinya hebat banget. Saya harus banyak belajar dari dia.

Reino Barack itu fans Kamen Rider, kalau saya bawa mainan Rider pasti kebanting sama koleksinya. Makanya saya bawa Sentai/ Rangers aja, biar bisa saling pamer. Haha...

Saat itu belum banyak orang yang bahas profilnya, dan tulisan (juga dokumentasi) saya waktu itu dijadikan suber penulisan id.wikipedia.org/wiki/Reino_Barack.

Rating & Sales Ultraman VS Sentai & Kamen Rider!

 


Match ronde berikutnya, di mana posisi Ultraman saat ini dibanding Sentai & Kamen Rider?

Serial Ultraman adalah seri tertua yang lahir dari sang Bapak Tokusatsu, Eiji Tsuburaya. Makanya ngga aneh kalau spesial efek yang dihadirkan Ultraman, terutama di movie, adalah yang terbaik yang dimiliki Jepang. Bebannya berat cuy!

Tapi, Ultraman cukup realistis. Saat manajemennya berantakan dan kecolongan dalam hal hak cipta, mereka terbuka dalam melibatkan pihak luar untuk ngerem dulu dan memperbaiki diri.

Setelah habis-habisan di Ultraman Mebius, Bandai yang masih melihat potensi dari Ultraman langsung masuk membackup Tsuburaya. Dari kepemilikan 33% di 2008, lanjut ke 49% di 2009.

Sejak Mebius, Ultraman juga mulai beralih ke platform digital. Jadi kalau sekarang Ultraman bisa jaya di YouTube, itu sudah berdasarkan pengalaman dan riset panjang.

Ultraman juga tidak memaksakan diri lari panjang dengan serial 1 tahun. Cukup dengan episode-episode pendek, tapi bisa eksis di banyak platform.

Mulai dari mini seri yang mendukung game arcade Bandai: "Ultra Galaxy Dai Kaiju Battle," Ultraman mulai nabung dan pelan-pelan kembali ke TV, bahkan YouTube. Dari sana mulai ketemu formula kalau ujung-ujungnya ya jualan mainan collectibles item yang melibatkan karakter Ultraman-Ultraman lama.

Hasilnya, dalam 5 tahun terakhir, penjualan mainan Ultraman, TIDAK PERNAH TURUN!

Bagaimana perbandingannya dengan Sentai dan Kamen Rider?
Scroll terus kebawah untuk temukan jawabannya...


Sedikit basic knowledge soal rating...

1. Rating itu persentase yang didapat dari jumlah penonton TV di saat tertentu, dalam hal ini average jumlah penonton di suatu program, dibagi dengan total jumlah sample penonton TV (yang ada di Jepang).

2. Angka rating bisa dibreakdown lagi berdasarkan gender, usia, tingkat pendidikan, belanja bulanan, pergerakan penonton per menit, perpindahan channel, apa yang dilakukan saat break, kapan penonton mematikan TV, dst.

3. Untuk bisa mendapatkan angka rating dan detail tersebut, TV/ Media/ Agency periklanan membayar biaya yang cukup besar pada lembaga riset Nielsen.
Makanya, pada dasarnya angka ini confidential dan tidak mudah didapat.

4. Kenapa mahal? Karena detail infonya bisa digunakan untuk evaluasi performa program.

5. TAPI, rating tidak mencerminkan kualitas atau popularitas dari sebuah program/ acara.

6. Rating menjadi tolak ukur karena digunakan para pengiklan sebagai konversi nilai tinggi rendahnya beriklan di program tersebut. Dengan kata lain, rating rendah akan membuat harga iklannya rendah. Semakin rendah berarti semakin sedikit pemasukan bagi TV. Makanya TV ngga suka sama program yang ratingnya rendah.

7. Rating itu mengikuti besarnya total jumlah penonton yang adai di suatu waktu. Di jam yang ramai penonton, misal jam 6 sore sampai jam 9 malam, rating 20% itu biasa. Tapi kalau dini hari, atau pagi buta, rating 10% saja sudah istimewa.
Program yang sama tayang di jam yang berbeda juga akan menghasilkan rating yang berbeda, karena ya ketersediaan penonton tadi.

Makanya di TV ada divisi programming yang kerjanya memastikan sebuah program tayang di jam yang tepat, agar ratingnya bisa maksimal.

Kalau di grafik ini, bisa dilihat kalau "Ultra Q Dark Fantasy" & "Ultraseven X" nilai ratingnya jomplang dengan Neos-Max-Mebius itu bukan karena jelek, tapi karena jam tayang mereka yang ada di dini hari.

Biasanya serial Ultraman itu tayang tiap Sabtu sore di TV, baru pindah ke Sabtu pagi sejak Ultraman Orb (2016).


Ultraman Mebius ngga cuma sukses di jumlah penonton (rating), tapi juga di penjualan mainan.

Serial Ultraman selanjutnya ratingnya terus turun, tapi penjualan mainannya naik terus.

Kemungkinannya ada 2:
1. Semakin banyak mainan yang menarik untuk dibeli.
2. Penonton serial ini sebagian besar tidak menyaksikannya di TV. Angka rating jadi tidak mencerminkan kepemirsaan yang sebenarnya.


Nah, ini kalau kita bandingkan rating dengan sales-nya.

Sejak Ultraman Orb, sales-nya selalu positif. Sedangkan rating terus turun setelah Geed.


Gimana kalau Sales Ultraman dibandingkan dengan Sentai?

Data dari laporan keuangan Bandai menujukkan demikian. Sejak Ultraman Taiga (2019), penjualannya sudah mengalahkan Sentai Ryusoulger.


Dan ini kalau 3 serial Tokusatsu terpopuler kita sandingkan...

Kali ini saya bebaskan kalian untuk berasumsi sendiri-sendiri. Sip!

Can-Am Spyder F3-S, Motor Kamen Rider Blades



Saat perusahaan motor asal Canada mau menyasar perempuan dan otaku yang ngga bisa bawa motor di Jepang, maka masuklah Can-Am Spyder F3-S sebagai motor dari Kamen Rider Blades yang tayang di serial Kamen Rider Saber tiap jam 9 pagi waktu Jepang.

Survei membuktikan, 21% pembeli motor ini adalah perempuan dan 24% adalah laki-laki yang ngga bisa naik motor. Mungkin ini dirasakan cocok dengan demografi penonton Kamen Rider saat ini.

Dengan motor unik ini, diharapkan anak-anak juga tertarik untuk minta orang tuanya beli, agar bisa diantar-jemput Kamen Rider setiap hari.


TBH, lebih keren versi Can-Am F3 yang berwarna hitam daripada versi spesial ini. Apalagi kalau sudah dimodif jadi Ride Gatriker, kok jadi tidak menarik.

Gimana menurut kalian, tertarik untuk membelinya?


Pemeran Kuuga Tidak Suka Tokusatsu???



Joe Odagiri, pemeran Kamen Rider Kuuga bilang, "Saya jadi aktor itu untuk akting sungguhan, bukan untuk main di Tokusatsu."

Ya, Joe bilang dari kecil dia memang tidak dekat dan tidak pernah nonton Tokusatsu. Dia tau Kamen Rider showa, tapi cuma gitu aja.

Menurutnya, akting hanya untuk drama, dan saat adegan puncaknya harus digantikan oleh orang berkostum itu, bukan hal yang ia impikan sebagai seorang aktor.

Joe juga tidak suka proses dubbing dan dia frustasi saat melakukannya.

Tapi secara profesional, Joe menyelesaikannya dengan baik, dan menjadikan Kuuga batu loncatan yang sempurna.

Jadi buat Fans di luar sana yang lagi BT sama kerjaan yang sekarang, semangat terus, tetap lakukan yang terbaik. Somehow, someday, kalian akan dapatkan apa yang kalian cita-citakan. Dan orang-orang tetap akan mengingat reputasi bagus yang kalian punya.

Apa pun Perusahaannya, Bandai Pemiliknya


Kadang bingung, kasih info sederhana aja, tapi bisa ditangkap salah, trus dikembangin jadi asumsi sendiri-sendiri yang out of context, dan yang diributin akhirnya hal yg jadi asumsi-asumsi itu sendiri. Konon begitulah penyakit netizen toxic indonesia.

Harusnya ya, kalau bingung di awal ya tanya, apa maksudnya. Jangan nge-ghibah sendiri...

Kalo kayak gini gimana, cuma info major share holders.
Belum ngomongin detail laporan keuangan yang melibatkan IP. Nanti ilmunya ngga nyampe trus bikin asumsi-asumsi sendiri repot deh.

Intinya sih Bandai rules!
Baik itu di Tsuburaya, Ishimori Pro, juga Toei.
Apa pun yang masuk ke mereka, Bandai juga dapat.

Trus kenapa Tsuburaya bisa gini-gitu, Ishimori ngga, padahal sama-sama punya Bandai?

Banyak hal Bos...
Sama kayak misal saya punya 2 HP, ngga semua dipake main game. Ada yg khusus buat kerja, ada yang buat foto-foto/ video, dengan spek yang beda-beda, biar kegunaan masing-masing jadi maksimal, ngga saling makan.

Jadi selama masih punya Bandai, Tsuburaya ngga akan ganggu gugat itu eksistensi Kamen Rider, begitu juga sebaliknya. Eh tapi kan ada Sentai ya, gimana itu?

Ya ditunggu aja...
Indikator-indikatornya kan udah dijabarkan.
Tinggal ditunggu aja akan kejadian apa ngga.
Gitu aja kok repot~

Catatan: Bandai dan Logo Bandai yang disebut di sini adalah penyederhanaan dari Bandai Namco.


Image Fields konon buruk, karena mesin pachinko itu mesin judi, dan judi dekat dengan Mafia. Makanya perusahaan konvensional Jepang agak-agak segan berurusan dengan Tsuburaya yang sekarang. KECUALI BANDAI. Keluarga Tsuburaya pun sudah tidak punya saham di sini, dan sejak 2009 sudah tidak ada 1 pun keluarga Tsuburaya yang terlibat. Tapi komitmen Fields & Bandai untuk menjaga keluarga Ultra sepertinya tidak perlu diragukan ya?



Beda dengan Tsuburaya yang sudah kehilangan akar keluarga pendirinya. Ishimori Pro masih ada 40% saham perusahaan keluarga Ishimori di sana.

35% dipegang Bandai dan 25% oleh Itochu, perusahaan dagang yang sudah punya cabang di Indonesia.

Kalau kalian merasa familiar dengan logonya, berarti kalian penonton BIMA/ BIMA-X/ Satria Heroes. Karena penghubung RB ke Ishimori ya perusahaan ini.


Bandai memegang 8% saham Toei. Tapi 8% kan kecil, tuh ada yg 43%. Ada yg namanya major share holders, walaupun cuma 17 atau 8, tapi itu dipegang oleh pemilik/ organisasi/ perusahaan yang sama.

Jadi bisa dibilang, kebijakan-kebijakan yang diambil Toei itu ditentukan oleh para petinggi tv asahi, TBS, dan Bandai.

BTW dulu kepemilikan Bandai di Toei dibawah 5%, tapi terus meningkat seiring waktu.

Ada beberapa TV juga yang menaruh saham di Toei, selebihnya kebanyakan perusahaan perbankan.

Ada yang paham kira-kira kenapa banyak TV yang minat invest di Toei?

Kompilasi Asuka Kawazu (Kamen Rider Saber)


BTW buat Fans di sini yang tidak pernah kerja di media, khususnya majalah…

Just info, BERIKLAN itu salah satu bentuknya adalah penempatan logo. Juga kerjasama cross posting/ promo.

WPB 31-32 edisi Kiramager itu mulai dari logo majalahnya di-custom khusus jadi kira-kira Green, ada sesi foto dengan kostum karakter Kiramager, ada poster 1 halaman promo Kiramager juga, plus bonus DVD Sentai Heroine. Twitter Kiramager juga mempromosikan Playboy edisi Kiramager itu.

Apakah edisi-edisi WPB sebelumnya ada bentuk kerjasama yang demikian wahai butthurt people? Pernah twitter Kamen Rider promosiin artisnya ada di Playboy???

Ya kali saya harus screencap juga halaman yg ada logo + placement poster 1 halamannya itu. (karena keterbatasan tempat) Mending yg hot-hot aja yg ditampilin kan?

Lain kali pahami dulu, atau minimal BACA!
Trus like, share, dan comment, YES?!



PS. Yang tahan nonton video ini sampai selesai bolehlah absen di bawah ;)