Search Anything...

Sabtu, 06 Februari 2021

Berkenalan dengan Para Produser Kamen Rider



Kalau kalian ada di posisi Produser, kalian tidak hanya memikirkan teknis dan kualitas produksi, tapi juga sisi bisnisnya.

Saat ini Toei punya 7 Produser aktif yang menangani Tokusatsu. Mereka adalah Hideaki Tsukada, Shinya Maruyama, Takaaki Utsunomiya, Taku Mochizuki, Naomi Takebe, Takahito Omori, dan Kazuhiro Takahashi.

Dari semuanya, 3 nama terakhirlah yang paling sering mengerjakan Kamen Rider.

Satu serial itu kadang melibatkan lebih dari satu Produser dari Toei. Ditambah Produser dari TV Asahi yang mewakili kepentingan berbeda, jadi totalnya bisa 3-4 Produser yang saling berbagi tugas untuk sebuah serial saja.

Lead-nya sendiri kadang di TV Asahi, kadang di Toei. Produser TV Asahi concern utamanya di peningkatan rating. Merekalah yang punya data riset selera penonton. Fokus mereka di look sebuah program dan apakah penonton menyukainya atau tidak. Tugas Produser Toei-lah yang mengakomodir kebutuhan itu. Merekalah yang memproduksi semuanya agar bisa jadi tontonan yang menarik. 

Gimana caranya memastikan judul yang dikerjakan bisa mendatangkan uang dari banyak sisi? Seorang Produser Toei tidak hanya menguasai skill teknis produksi, tapi juga harus paham selera pasar, agar produknya bisa diterima dengan baik, tidak hanya anak-anak, tapi juga fans dewasa, dan para sponsor.

Ini penting untuk dikuasai biar bisa paham dengan kemauannya Produser dari TV Asahi.

Produser-produser yang kompeten juga terlibat aktif dalam perencanaan. Tidak hanya perencanaan teknis produksi, tapi juga kapan mainan-mainan tertentu keluar di serialnya. Jadi tidak cuma jadi kacungnya Bandai, tapi putar otak secara maksimal, agar penonton tidak sadar sedang berada dalam jebakan cerita beracun yang mewajibkan mereka untuk "collect them all!"

Berkarya dengan tujuan komersil ini kadang menghancurkan idealisme. Tapi untuk bisa tetap terus berkarya kita butuh uang bukan?

Saat program-program lain dapat bonus karena ratingnya bagus, penjualannya mainannya tinggi, program idealis yang tidak dapat apa-apa akan menimbulkan kecemburuan.

Itu terjadi di mana-mana…

Akhirnya semua karya memang dibuat agar bisa memberikan keuntungan, tapi negatifnya dirasakan semakin jauh dari konsep awalnya.

Apakah itu buruk?

Idealnya mungkin profit dari project komersil itu disisihkan untuk project idealis seperti Kamen Rider Amazons, KR The First, dll. Tapi kembali lagi, kita punya gap selera dan budaya yang berbeda dengan Jepang.

Idealisme versi mereka belum tentu cocok juga dengan selera fans dewasa di Indonesia.

Makanya lebih baik kalau kita bisa mempelajari bagaimana cara kerja mereka dan kita terapkan ilmunya untuk memproduksi serial lokal yang kita sudah paham marketnya.

Jadi kalau kalian seorang Produser Kamen Rider, apa yang mau kalian lakukan?


Adalah Shinichiro Shirakura yang bergabung dengan Toei di tahun 1990 sebagai BusDev Program TV di Toei. Di usia 25 tahun, ia berani mengatakan kalau Toei itu payah dari segi komersil. Menurutnya, Tokusatsu produksi Toei itu bisa lebih baik kalau bisa melibatkan lebih banyak pihak eksternal (sponsor). Jadi mindset-nya sebagai Produser memang bisnis oriented banget.

Untuk bisa melakukan itu, Shinichiro tidak asal ngecap. Karena ia benar-benar pintar dalam membaca selera pasar. Di tangannya, Kamen Rider VS Monster itu tidak pernah lagi hitam-putih. Karena realitanya kita memang hidup di area abu-abu. Konflik antar Rider bisa terjadi, monster bisa jadi Rider, jumlah Rider jadi tidak terbatas, dst-dst. Konsep itu terbukti membuka peluang eksplorasi cerita dan produksi mainan yang lebih banyak dari sebelumnya.

Secara teknis produksi, Shirakura juga cukup jenius. Fans Kamen Rider, Metal Heroes, & Sentai ini sudah bisa membedakan gaya pengambilan gambar dari masing-masing sutradara Toei di era 80-an. Sutradara favoritnya dalah Yoshiaki Kobayashi (Uchu Keiji & Kamen Rider Black - RX).

Saat ini Shinichiro Shirakura menjabat sebagai General Manager Toei TV Sales Department dan Hi-Tech Ambassador dari divisi baru Toei: Corporate Strategy Department.


Pertama kali bergabung di Toei, Naomi ditempatkan di bagian licensing. Mengurus traffic penjualan lisensi Toei. Dua tahun kemudian dia turun memproduksi serial drama dengan jabatan Asprod (Associate Producer).

Sejak tahun 1996 ia sering ditandem dengan Shinichiro Shirakura dan mempelajari banyak skill dan kebiasannya. Ia baru dipercaya memimpin sebuah produksi penuh di Kamen Rider Kiva (2008).


Sebagai Produser, dia tidak pernah merasa tabu untuk menghadirkan banyak Rider dalam sebuah serial. Ia bahkan menganggapnya suatu tantangan.

Jadi kalau dia sudah pegang serial Kamen Rider, jangan pernah berpikir Ridernya cuma satu orang saja...


Tidak banyak info yang bisa didapat untuk Produser yang satu ini.

Tapi jaraknya bergabung di project Tokusatsu dari pertama kali masuk ke Toei itu termasuk lama jika dibandingkan dengan Produser yang lain. Butuh 11 tahun sejak bergabung di tahun 1998, sampai akhirnya ia jadi Produser di Kamen Rider W.

Di tahun 2012-2015, sama seperti Shinichi Shirakura, ia juga “disekolahkan” ke TV Asahi sebagai Content Business Strategy. Setelah lulus, ia langsung dipercaya memimpin produksi Kamen Rider Ghost.

Banyak yang bilang Ghost gagal…
Tapi bagaimana dengan Kamen Rider Saber yang saat ini sedang tayang?

Baik buruknya serial ini adalah hasil kepemimpinannya. Sejauh ini sih cukup menarik ya. Gimana menurut kalian?


Setelah lulus kuliah film di California, Amerika, Takahito pulang dan langsung diterima di Toei di tahun 2003. Dari sana ia baru tahu kalau Toei itu memproduksi banyak serial jagoan dan langsung nge-fans sama Faiz.

Tahun 2005 ia mulai terlibat di Kamen Rider Hibiki sebagai Asprod dan baru naik jadi Produser di Kamen Rider Kiva (2008). Setelah sukses memimpin Kyoryuger, Takahito dipercaya mengerjakan Kamen Rider Drive, Ex-Aid, Build, Zero One, daan Kamen Rider baru setelah Saber...

Kelebihan Takahito adalah ia tidak pelit untuk menyewa konsultan profesional dari luar, agar tema-tema spesifik yang dihadirkan (Polisi/ Game/ AI) tidak hanya tampak nyata, tapi juga lebih unggul dan keren dibanding teknologi masa kini.

Tulisan saya sebelumnya tentang profesi-profesi Tokusatsu bisa dibaca di sini:
http://bit.ly/profesitoku
http://bit.ly/sutradarabima


Tidak ada komentar: