“Wah, serial baru itu kan penulisnya si anu. Bakalan jelek deh kayak serial yg dulu dia bikin itu,” atau “Kalau dia yang nulis, pasti jagoannya banyak yang mati!”
Sebesar itu kah peran dari penulis cerita di Tokusatsu? Jawabannya: Tidak.
Produksi serial Tokusatsu beda dengan sinetron, beda juga dengan film aksi hollywood. Tapi sebelum kita bahas detail perbedaannya, kita pahami dulu jobdesc dalam sebuah produksi serial TV.
![]() |
CEO TV Asahi, Hiroshi Hayakawa |
- Yang Punya TV
- Direktur TV
- Executive Producer
- Produser + Asisten
- Sutradara + Asisten
- Penulis Cerita
- Storyboard
- Kameramen
- Lighting
- Audioman
- Penata Musik
- Kostum, Props, Set Builder, dll.
- Editor
- SFX
- dst-dst.
Poin 1-2 memang tidak terlibat langsung dengan isi dari sebuah serial, tapi mereka yang paling punya kepentingan dengan image/ kebijakan dari sebuah TV dan ranking dari sebuah acara. Mereka ini yang paling bawel kalau sebuah serial dikomplain sama masyarakat, atau mendadak bikin kontroversi. Sebaliknya, dengan nama besar sebuah TV, kita bisa berharap serial yang bermutu, atau minimal beda dengan yang ada di TV-TV lain.
![]() |
Executive Producer Super Sentai & Kamen Rider, Matoi Sasaki |
Executive Producer itu ibaratnya Produser Senior. Orang yang dipercaya megang banyak serial sukses, trus dikasih kerjaan tambahan: Menjalin kerjasama dengan pihak eksternal yang tujuannya untuk pendanaan, biar produksinya bisa semakin wah, semakin tinggi kualitasnya. EP ini kadang juga berasal dari sponsor itu sendiri, jadi perwakilan sponsor yang ditempatkan dalam sebuah produksi. Ada kalanya EP juga merupakan artis ternama yang banyak duit. Dia suka konsep ceritanya, dia mau jadi aktor/ aktrisnya, dia juga yang keluar uang biar bisa direalisasikan.
Kemudian ada Produser, ini orang yang jadi kunci sukses, sekaligus kegagalan dari sebuah serial. Karena sesuai namanya, dialah kepala proyek yang ada di pucuk pimpinan proses produksi. Termasuk di Tokusatsu…
![]() |
Mantan Produser Kamen Rider, Direktur Toei, Shinichiro Shirakura |
Produser ini sudah terlibat dari proses konsep/ desain atau apa pun itu, alias masih jauh sebelum proses produksi itu dimulai. Produser juga yang melakukan rekrutmen dari sebuah tim. Dia yang menentukan siapa sutradara, sutradara aksi, penulis cerita, kru, musik, penyanyi OP-ED, vendor editing, SFX, tim stuntman, dst-dst. Tapi scope kerja Produser ini ngga terbatas di proses produksi. Ini yang membedakannya dengan Sutradara. Sutradara yang akan pegang komando di keseharian proses produksi, sedangkan Produser juga harus paham strategi marketing dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, biar acara yang dia pegang dapat publikasi yang bagus.
Ngga cuma itu, Produser juga harus jagain budget. Misal di satu produksi alokasi budgetnya akan bengkak di spesial efek, mau ngga mau ada alokasi budget yang harus turun. Misal untuk sewa tempat outdoor atau honor untuk penulis. Nah Produser harus bisa cari penulis cerita yang mau dibayar sesuai budget. Ngga nemu karena yang sudah terkenal pasang harga tinggi? Ya akhirnya sedapatnya aja. Kalau hasilnya jelek gimana? Kan ada kualitas ada harga? Di sini tantangannya, bukan ngga mungkin nemu penulis baru yang harganya masih rendah, tapi kualitasnya bagus. Itu pun tidak dilepas begitu saja, karena supervisi & persetujuan sepanjang acara terus berlangsung.
Jadi, kalau ada serial yang menurut kalian buruk, sebelum nyalahin sutradara atau penulis ceritanya, tandain dulu siapa produsernya. Karena selera dan skill manajerial (baca: pemilihan kru & kualitasnya) ya ada di Produser.
Kalau ternyata serial yang dia buat selama ini memang rata-rata jelek, ya ngga heran. Tapi perlu diingat juga, jelek menurutmu belum tentu jelek menurut pasar. Siapa tau kamu memang bukan target audience-nya. Sudah cek jumlah penonton (rating/ share)-nya? Sudah cek penjualan mainannya? Bagus? Nah, berarti itu jawabannya kenapa dia masih dipercaya sebagai Produser.
![]() |
Sutradara Bima Satria Garuda/ BIMA-X, Arnandha Wyanto |
Mau tau lebih detail lagi proses produksi Tokusatsu? Kenapa ada yang namanya Sutradara Aksi? Sutradara FX? Dan hubungan mereka dengan Kreator?
Simak wawancara saya dengan Arnandha Wyanto, sutradara Bima Satria Garuda/ Bima-X di video berikut ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar